fbpx
OPINI  

IN MEMORIAM TUGU SATE BLORA

SENIMAN MERAYAKAN KEMERDEKAAN
Guyub Rukun Kemerdekaan untuk mengapresiasi pemuda kreatif serta dapat memperkenalkan karya seni lokal kepada Publik.

“Dulu saat peresmian sampai ada kirab dari Gagaan sampai Blora. Kirabnya Jalan kaki,” tuturnya.

Menurutnya, saat itu peresmian Tugu Sate disiarkan melalui Televisi Nasional Republik Indonesia (TVRI) Wilayah Semarang.

“Dulu sempat masuk berita itu di TVRI kirabnya. Di TVRI Semarang sore. Kalau gak salah, itu jamanku masih umur belasan tahun. Pasnya kelas enam SD,” ungkapnya.

 

Prasasti peresmian Tugu Sate Blora yang ditandatangani Bupati saat itu, Soekardi Hardjoprawiro.

 

Dalam kirab tersebut, kata Dewi, yang menyaksikan peresmian bersama teman-temannya. Diiringi dengan Barongan dan barisan dengan pakaian adat jawa. Juga dikuti barisan pegawai negeri sipil (PNS) dan para Kepala Desa serta Perangkat Desa yang memakai seragam Korpri.

“Ya, kirabnya  diiring barongan. Yang dibelakangnya baris pakai seragam, yang memakai blangkon. Barisan dibelakangnya pada pakai baju korpri yang pegawai negri dan Kepala Desa sama perangkat-perangkatnya juga ikut. Kirabnya kayak karnaval, cuma ini jalan kaki,” ceritanya.

Tak hanya dia, Zainudin, warga Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, yang mengingat sekitar Tahun 1993 ikut bekerja sebagai kuli pada pembangunam tugu tersebut.

“Seingat saya, kakak saya yang dulu ngajak kerja. Saya kebagian buat dasaran tugu sate. Yang buat patung penjual satenya itu Mbah Yahyo, sekarang sudah wafat. Beliau  ahli ukir,  buat barongan, sama tukang patung dari Pelangan Jepon,” tutur Zainudin.

Saat ditanya dengan dibongkarnya tugu itu, Ia mengaku tak berani banyak bicara.

“Ya, sebagai masyarakat ikut aja apa kehendaknya pemerintah. Namanya orang kecil tidak berani banyak ngomong,” ujarnya.

Namun, pria empat anak itu merasa sedih. Pasalnya, menurut dia banyak kenangan bagi dirinya. Apalagi bangunan tersebut sebagai simbol kota blora.

“Tapi ya itu,  namanya wong cilik tidak bisa apa-apa. Kecuali pasrah sama pemerintah,” pungkasnya.

Penulis : Ngatono