fbpx

JALAN DESA DI MURAHARJO AKHIRNYA DIPERBAIKI

JALAN DESA DI MURAHARJO AKHIRNYA DIPERBAIKI
jalan lapen antara Dukuh Gapuk hingga Ngepung, Desa Muraharjo, Kunduran, Blora. Foto : Bloranews

Kunduran – Dalam hitungan jari, pelaksanaan proyek ruas jalan lapen antara Dukuh Gapuk hingga Ngepung, Desa Muraharjo, Kunduran, Blora yang rusak setelah dikerjakan, akhirnya diperbaiki kembali.

Namun, hal itu tidak lantas menyelesaikan masalah jalan yang rusak, tapi memunculkan masalah baru terkait anggaran pemeliharaan jalan tersebut. Karena CV pelaksana pekerjaan tersebut melemparkan tanggungjawab pemeliharaan atau perawatan jalan kepada pihak Pemdes.

 

JALAN DESA DI MURAHARJO AKHIRNYA DIPERBAIKI
jalan lapen antara Dukuh Gapuk hingga Ngepung, Desa Muraharjo, Kunduran, Blora. Foto : Bloranews

 

Sejumlah ruas jalan yang sebelumnya berlubang dan hancur selesai terlihat diperbaiki. Kerusakan jalan tersebut selama ini menjadi keluhan masyarakat Dukuh Gapuk dan Ngepung serta pengguna jalan, karena menjadi jalan utama penghubung antar kedua dukuh.

“Ya, ini sudah selesai perbaikan jalannya. Sepanjang jalan Gapuk hingga Ngepung diaspal lagi. Rusakannya cukup parah, sebabnya ada proyek JUT. Sehingga setelah dibangun langsung dilewati truck yang mengangkut grosok,” ujar Kepala Desa Muraharjo, Sutiyo di kantornya.

Pihak CV, lanjut Sutiyo, pelaksana proyek jalan lapen yang berasal dari Pati, akhirnya juga mau melaksanakan perbaikan jalan tersebut, karena pihak Pemdes menyediakan kembali anggarannya. “Perbaikannya kami carikan hutang dulu sama pak Carik (Sekdes-Red), sebesar 35 Juta,” Imbuhnya.

Namun, hal itu disayangkan oleh Ketua Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), Suparman. “Seharusnya ini masih tanggungjawab rekanan yang mengerjakan proyek tersebut, bukan lempar tanggungjawab dengan pemdes atau penggarap proyek JUT,” sesal Suparman.

Tidak hanya itu, yang lebih mengecewakan, rekanan mau melanjutkan kembali pemeliharaan jalan tersebut, karena dianggarkan kembali oleh Pemdes. “Ini rekanan dari Pati, namanya ndakek, wong garapannya juga ra gadek (tidak layak-red) dan perawatan jalan kan jadi tanggungannya. Kok malah nunggu anggaran lagi untuk perawatan. La anggarannya diambil dari mana nanti?,” keluhnya.

Reporter : Ngatono