JATENG GANDENG KANWIL DITJENPAS PERKUAT KETAHANAN PANGAN

Foto: Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima kunjungan Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Mardi Santoso, membahas rencana sinergi ketahanan pangan berbasis Lapas, Rabu (2/7/2025), di ruang kerja Gubernur.

Semarang, BLORANEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal memperkuat kolaborasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Kemenkumham Jateng dalam mewujudkan swasembada pangan di daerah.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa sinergi tersebut akan menyatukan kekuatan antarinstansi untuk optimalisasi potensi pertanian, peternakan, hingga perikanan yang dikelola lembaga pemasyarakatan.

“Kita harus bersinergi. Ditjen Kemasyarakatan akan kita dukung, dalam rangka (mewujudkan) swasembada pangan. Potensi dari lapas nanti kita sinergikan dengan program ketahanan pangan yang ada di dinas pemprov,” kata Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi saat menerima Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Mardi Santoso di ruang kerjanya, Rabu, 2 Juli 2025.

Ia menambahkan, berbagai sektor seperti budidaya jagung di Polda dan irigasi dari Kodam IV/Diponegoro telah lebih dulu melibatkan kolaborasi lintas lembaga.

“Nanti bersama-sama. Di Polda itu sudah ada jagung, Kodam IV/Diponegoro ikut membantu dalam irigasi dan pompanisasi,” kata dia.

Kepala Kanwil Ditjenpas Jateng, Mardi Santoso, menjelaskan bahwa program ketahanan pangan saat ini telah dipusatkan di Lapas Nusakambangan dan Lapas Terbuka Kendal.

“Untuk kegiatan ketahanan pangan, Pak Gubernur tadi juga memerintahkan kepada jajaran agar segera mendata, sekiranya mendatang bisa menjadi program unggulan juga dari Kanwil Ditjen Pemasyarakatan, atas dukungan pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” katanya.

Menurut Mardi, di Nusakambangan telah berjalan berbagai budidaya, mulai dari jagung, padi, ternak ayam dan kambing, hingga budidaya perikanan seperti bandeng dan udang.

“Di Lapas Terbuka Kendal memang kita sedang berproses penanaman jagung, terus ada juga ayam, budidaya ikan nila salin karena di sana air payau. Kita juga sedang berproses untuk pengembangan tambak seluas kurang lebih 93 hektare,” imbuhnya.

Selain itu, Mardi juga menyampaikan permohonan hibah atas lahan Lapas Plantungan yang masih berstatus milik Pemprov Jateng.

“Tadi juga dibahas terkait hibah tanah yang di Plantungan. Pada saat ini status tanahnya masih menjadi kepemilikan Provinsi Jawa Tengah. Untuk itu tadi Pak gubernur juga sudah berniatan baik, untuk menyerahkan hibah tanah tersebut,” tutupnya. (Jyk)