fbpx

JIKA PPKM DARURAT DIPERPANJANG, GANJAR MINTA PEMERINTAH PUSAT DENGARKAN SUARA RAKYAT

JIKA PPKM DARURAT DIPERPANJANG, GANJAR MINTA PEMERINTAH PUSAT DENGARKAN SUARA RAKYAT
Ganjar Pranowo saat pimpin rembug desa secara virtual

Semarang – Terkait isu perpanjangan PPKM Darurat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat mendengarkan suara rakyat. Sebab menurutnya, situasi saat ini semakin membuat masyarakat keberatan.

“Masyarakat terlalu berat. Kalau PPKM Darurat diperpanjang dengan pola yang sama seperti ini, masyarakat berat. Maka saya minta kita harus mendengarkan suara masyarakat,” ucapnya saat ditemui usai memimpin rapat penanggulangan Covid-19 di kantornya, Senin (19/07).

Ganjar mengatakan, melihat sendiri bagaimana beratnya PPKM Darurat di kalangan pedagang kecil. Saat berkeliling sepedaan, ia melihat pedagang pecel di trotoar yang kebingungan karena tidak boleh melayani makan di tempat. Jadi menurutnya, jika PPKM Darurat diperpanjang, maka mungkin pemerintah memperbolehkan warung melayani makan di tempat dengan prokes yang ketat.

“Aku ya ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak. Kan kasihan, mereka ndak bisa kalau beli makanan kemudian di makan di tempat lain. Kan mereka orang yang kerjanya keliling, Kalau mereka jualan di trotoar misalnya, ya sudah makan di situ dikasih jarak dengan gambar silang-silang. Menurut saya itu kompromi yang bagus,” jelasnya.

Dirinya mengusulkan, kalau PPKM Darurat akan diperpanjang, maka pemerintah harus mencari cara-cara yang lebih soft. Meskipun semua diperketat, namun tidak boleh seperti saat ini. Umpama, warung dan restoran tetap boleh melayani makan di tempat, dengan catatan, semua harus taat protokol kesehatan dan tidak boleh abai.

“Boleh saja warung melayani makan di tempat, asal taat prokes. Kalau melanggar dikasih peringatan, ngeyel ya ditutup. Tapi makannya bisa diatur, itu menurut saya lebih soft,” ujarnya.

Ganjar juga mengusulkan agar mall tetap boleh dibuka asalkan ketat. Kalau ada pengunjung yang tidak pakai masker dan tidak ada pembatasan jumlah pengunjung, maka langsung ditutup atau pemerintah bisa tetap mengambil keputusan perpanjangan PPKM Darurat dengan model yang sudah ada seperti sekarang ini. Tapi harus ada upaya pendataan dan penyiapan kekuatan untuk membantu masyarakat tetap di rumah.
“Jadi itu sebenarnya cara-cara yang bisa dilakukan kalau mau diperpanjang. Karena jeritan masyarakat mengatakan itu berat, Apa itu, ya bantuan. Ndak ada yang lain. Pilihannya hanya itu. Di luar itu saya kira akan ada respon yang mungkin sangat noise di publik,” tegasnya.

Ganjar mengatakan sudah menyiapkan skenario refocusing ketika disinggung terkait kesiapan Pemprov. Namun pihaknya masih melihat kondisi di lapangan, karena bantuan dari pusat dan kabupaten sudah ada yang diberikan.

“Makanya saya ajak bicara kades/lurah serta Bupati/Wali Kota untuk menyiapkan refocusing. Kami sudah siapkan skenario itu. Ya memang berat sih, tapi mau tidak mau pemerintah harus siap,” pungkasnya. (Spt)