Blora – Jumlah pencari kerja di Blora meningkat 6,71 persen dari tahun sebelumnya. Tahun 2016 kemarin jumlah pencari kerja di Blora sebanyak 6221 orang, sedangkan tahun ini mulai bulan Januari hingga September mencapai 9273 orang. Sebagian besar pencari kerja tahun ini adalah lulusan SMA / sederajat sehingga cenderung memilih pekerjaan sesuai dengan ijazahnya.
Joko Hartoyo, Kabid Penempatan Kerja Dinakertrans Blora mengatakan angka pencari kerja ini didasarkan pada jumlah kartu kuning yang dikeluarkan Dinakertrans Blora.
“Berdasarkan kartu kuning yang dikeluarkan dari Januari sampai September, jumlah pencari kerja di Blora meningkat 6,71 persen. Sebagian besar pencari kerja baru adalah lulusan SMA / sederajat yang cenderung memilih pekerjaan sesuai dengan ijazahnya,” ujar Joko Hartoyo, Senin (09/10).
Menurutnya, pola pencarian kerja lulusan SMA / sederajat ini berbeda dengan lulusan SD / SMP yang mau bekerja apa saja.
“Karena persepsi pencari kerja lulusan SMA seperti ini, maka akan menambah jumlah pengangguran di Blora setiap tahun,” lanjutnya.
Meski demikian, Dinakertrans Blora melalui Bidang Penempatan Tenaga Kerja tetap melakukan sejumlah langka untuk mencegah naiknya angka pengangguran.
“Kita berkoordinasi dengan Dinakertrans Povinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan, kita juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan salah satunya pabrik garment di Jawa Tengah yang banyak membutuhkan karyawan,” jelas Joko Hartoyo.
Ia menambahkan, Dinakertrans Blora melalui BLK akan terus menggelar program pelatihan untuk membekali para pencari kerja lulusan SMA ini.
“Kita berharap, dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan instansi pemerintah dan swasta, para pencari kerja ini dapat mengembangkan ketrampilannya dan menciptakan lapangan pekerjaan. Sehingga, angka pengangguran di Blora dapat ditekan,” pungkasnya.
Reporter : Jacko Priyanto