fbpx

KEJANGGALAN KASUS PETANI YANG MENDADAK JADI NASABAH BNI

Legiman dan Sakib (Petani yang tiba-tiba jadi nasabah BNI).

Blora, BLORANEWS – Ketua Kelompok Tani Bedangcici, Desa Kutukan, Legiman, merasa ada kejanggalan ketika yang dipilih adalah anggotanya yang bernama Sakib.

“Mohon maaf, beliau tidak bisa membaca dan menulis. Ketika itu ada yang jemput untuk dibawa ke kantor PT Blora,” ucapnya.

Sebagai ketua kelompok, ia juga tidak dilibatkan dalam petani khusus dan pada saat undangan di kantor PT. “Dari awal saya sempat curiga, tetapi karena kami hanya warga biasa jadi ya tidak berani berpikir macam-macam,” jelasnya.

Namun, ia mengaku akan mendampingi anggotanya yang bernama Pak Sakib. “Saya akan dampingi beliau, kasihan. Tidak tahu apa-apa,” pungkas Legiman.

Sementara itu, Ketua RT 08/RW 6, Dukuh Bedangcici, Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Blora, Marijan, mengungkapkan, jika awalnya hanya membantu rekannya Legiman untuk mencarikan anggota kelompok tani sebanyak 20 orang.

“Karena Pak Sakib adalah teman saya, jadi Pak Sakib saya ajak untuk bergabung. Posisi saya hanya membantu Pak Legiman,” ujarnya, Minggu (8/10).

Dia juga meneruskan informasi, jika nantinya anggota kelompok tani yang sudah terbentuk akan mendapatkan pinjaman benih, pupuk dan obat-obatan dari PT dengan program kemitraan.

“Benih, pupuk dan obat dipinjami atau hutang. Kalau jagung sudah panen, hasilnya dibeli PT dan hutangnya dipotong,” jelasnya.

Setelah itu, ada program petani khusus, dirinya juga merasa tidak paham kenapa tiba-tiba muncul nama Sakib.

“Petani khusus katanya akan dapat fasilitas, pinjaman tanpa bunga tanpa agunan. Setelah itu saya tidak tahu lagi lanjutannya,” sambung Marijan. (Dj)