Blora, BLORANEWS – Kekeringan melanda di hampir seluruh wilayah di Kabupaten Blora. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) eks Oficio Sekretariat Daerah (Setda) Komang Gede Irawadi melalui Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Blora Sri Wijanarsih menyebut bahwa saat ini Blora memasuki level darurat kekeringan.
“Blora darurat kekeringan, sudah menghadapi musim kemarau panjang. Prediksi sampai dengan November. Bahkan ada informasi kekeringan sampai di tahun depan bulan Februari 2024,” ucap Sri Wijanarsih.
Dia mengatakan kekeringan yang terjadi di wilayah Kabupaten Blora sejak Juli hingga September 2023 ini. Seluruh kecamatan di Blora kering, hanya Kecamatan Kradenan dan Todanan yang airnya mencukupi.
Koordinasi rutin dilakukan oleh pihak BPBD kepada Bupati Blora. Melalui koordinasi yang dilakukan, awalnya mengusulkan 125 desa darurat kekeringan, namun seiring berjalannya cuaca yang semakin mengering akhirnya bertambah 60 desa menjadi 185 desa.
“Sebanyak 14 kecamatan yang kekeringan. Yang tidak itu kecamatan Kradenan dan Todanan karena sudah ada sumber air, jadi tidak membutuhkan. Awalnya sudah ada koordinasi mengajukan ke bupati, ada 124 desa darurat, seiring berjalannya waktu, usulan tambah banyak menjadi 185 desa,” terangnya.
Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Sri, Blora dalam menghadapi elnino diperkirakan akan turun hujan di Bulan November. Namun pihaknya mengantisipasi elnino hingga akhir tahun.
“Kita kan nggak tahu ya. Namanya pancaroba bisa hujan bisa tidak. Kita jaga-jaga sampai akhir tahun,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi kekeringan, pihaknya bersama CSR, lembaga, komunitas dan dunia usaha telah melakukan tanggap darurat dengan mensuplay air bersih di daerah kekeringan. Tercatat total 1337 tangki air atau 6.685.000 liter terdistribusi ke masyarakat. Di 185 desa, 14 kecamatan. Dengan 424.831 penerima, 30.265 KK.
“Total 1337 truk tangki air sudah tersalurkan. Tahun ini untuk kekeringan kita anggarkan Rp75 juta,” jelasnya.
Dia berharap Blora mampu menghadapi elnino. Menurutnya dampak kekeringan hingga kini dirasakan warga. Ia mengimbau agar masyarakat sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Dampak kekeringan bisa berakibat terjadi kebakaran apabila masyarakat lalai. Kita mensosialisasikan supaya tidak membakar sampah tidak pada tempatnya, jangan membuang puntung rokok sembarangan. Semoga kita segera lalui ya,” harapnya. (Dj)