fbpx

KEMARAU PANJANG JADI BERKAH BAGI PENGUMPUL PASIR KALI

Pengumpul pasir kali, Pardi (30) saat bekerja di sungai wilayah Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora
Pengumpul pasir kali, Pardi (30) saat bekerja di sungai wilayah Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora

Jepon- Musim kemarau panjang ternyata menjadi berkah tersendiri bagi pengumpul pasir kali di wilayah Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Pasalnya, kondisi sungai yang kering memudahkan pengumpulan pasir kali.

 

Pengumpul pasir kali, Pardi (30) saat bekerja di sungai wilayah Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora
Pengumpul pasir kali, Pardi (30) saat bekerja di sungai wilayah Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora

 

Salah seorang pengumpul pasir kali, Pardi (30) mengaku, kegiatan ini ditekuninya sepanjang musim, baik musim kemarau maupun penghujan. Bedanya, jika musim kemarau seperti sekarang ini, pasir lebih mudah diperoleh.

“Untuk satu rit saya biasanya dihargai Rp 100 ribu. Sudah lama bekerja jadi pengumpul pasir kali, kerjaan lainnya ya bertani,” ujarnya saat ditemui di sungai tempatnya bekerja, kawasan Desa Sumurboto, Rabu (04/11).

Di lokasi ini, Pardi tidak bekerja seorang diri. Pria berkulit gelap lantaran selalu tersengat panas matahari ini berkerja dengan 4 rekannya, sesama pengumpul pasir kali. Meski hasilnya tak bisa dibilang banyak, dia menikmati pekerjaannya.

Setiap hari, Pardi bekerja mulai pagi hari dan selesai menjelang petang. Dalam sehari, dirinya dapat mengumpulkan 27 pikul pasir kali atau setara dengan satu rit. Pasir tersebut kemudian diambil oleh pembelinya.

“Dari sungai, kemudian saya kumpulkan di pinggir sungai. Setelah terkumpul banyak, saya pindahkan lagi ke pinggir jalan supaya mudah diambil pembeli,” imbuhnya.

Menurut Pardi, pasir kali yang dia kumpulkan tak lantas diambil pembeli. Bahkan, dirinya pernah menunggu hingga berbulan-bulan hingga pasirnya laku. Meski demikian, pasir kali tetap menjadi andalannya.

“Biasanya, pasir kali digunakan untuk campuran plester di kandang sapi supaya tidak becek. Para pembeli lebih suka pasir kali karena harganya yang murah,” pungkasnya. (jyk)