fbpx

KEMENAG BLORA MINTA SANTRI TETAP MENGAJI

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, HM Fatah.

Blora, BLORANEWS – Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, M. Fatah meminta para santri Pesantren RQ di wilayah Banjarejo, Blora tetap mengaji. Layanan ngaji kepada santri jangan sampai dibaikan. Jangan sampai dipulangkan.

“Untuk nasib santri kami menyampaikan kepada keluarga supaya layanan ngaji jangan sampai diabaikan. Supaya tetap berlangsung,” jelasnya.

Dia juga meminta, agar santri jangan sampai dipulangkan atau kegiatan di tutup. Sebab, layanan dibutuhkan santri.

“Harapannya, semua layanan pendidikan keagamaan, bisa mengampanyekan pesantren ramah anak, madrasah ramah anak, baik kesehatan, kenyamanan dan perlindungan keamanan,” tambahnya.

Menurutnya, semua itu sudah di sosialisasikan. “Ini ada buku-buku dan panduannya. Sehingga pelaksanaan layanan pendidikan agama bisa sesuai harapan masyarakat dan tidak ada penyelewengan seperti kasus tersebut,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, M. Fatah sangat menyesalkan terjadinya penyelewengan atau penyimpangan perilaku yang dilakukan oknum Pengasuh Pesantren RQ di Wilayah Banjarejo Blora tersebut.

Kemenag Blora mempercayakan kepada aparat penegak hukum untuk menangani kasus ini Se-Profesional dan Porforsional mungkin.

Diberitakan sebelumnya, Warga Blora digegerkan adanya oknum pengasuh Pesantren yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada santri. Diperkirakan korbannya lebih dari Satu santri. Saat ini kasus tersebut dalam penanganan aparat kepolisian.

Kejadian itu sudah berlangsung selama 1,5 tahun dengan Empat lokasi yang berbeda. Satu, di rumah terduga pelaku (MRM), Kedua di rumah panggung untuk tempat mengaji. Tiga di masjid, dan Keempat, di Gedung NU Mlangsen Blora.

Ayah korban juga berharap pelaku dihukum berat. Apalagi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan terduga pelaku terhadap para korbannya sudah tidak terhitung berapa kali. Sebab Seminggu bisa 3-4 kali.

“Menurut cerita anak saya ada Tiga korban,” terang JS.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, terduga pelaku yang juga pengasuh pesantren di wilayah Kabupaten Blora belum juga memberikan tanggapan kepada wartawan. (Dj)