fbpx
Adv  

KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DESA KEDUNGSATRIYAN TEMBUS PASAR MALAYSIA

Kerajinan anyaman bambu Desa Kedungsatriyan tembus pasar Malaysia.

Ngawen, BLORANEWS – Perajin anyaman bambu Kelompok Tani Hutan (KTH) Barokah Bambu Desa Kedungsatriyan, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus bertahan dan berkembang sejak ada Corona hingga sekarang.

Hal itu disampaikan Dian Agus Yulianto, perajin anyaman bambu, ketika mengikuti bazar UMKM dalam rangka memperingati Hari Koperasi Indonesia (HKI) ke-76 di eks pasar tradisional Blora, Jumat (14/7/2023).

Dian Agus Yulianto mengaku yang melatari eksistensi kerajinan anyaman bambu hingga sekarang bertujuan untuk melestarikan yang sudah ada, yakni peninggalan para sesepuh terdahulu.

“Itu kemudian kita kembangkan dengan model modern, biar nanti nilai harganya semakin tinggi. Alhamdulillah pesanan termasuk meningkat, sudah sampai Malaysia, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan keluar daerah lainnya,” jelasnya.

Ia mengaku untuk bahan baku bambu apus, di desa Kedungsatriyan sangat melimpah, sehingga tidak cemas atau kesulitan untuk memenuhi pesanan.

“Saya mendirikan ini sejak ada Corona. Untuk kesulitan sampai sekarang masih aman-aman saja, karena intinya kita siap tantangan. Apapun itu kita siap, jadi tidak ada kata sulit,” tegasnya.

Dian berharap, kepada masyarakat, dinas, instansi kalau ada acara bisa menggunakan produk lokal khususnya kerajinan bambu karena ramah lingkungan.

Selain besek, perajin bambu di Desa Kedungsatriyan tersebut ternyata bervariatif. Seperti kreasi keranjang, tas dan alat-alat dapur, serta ornamen ruang tamu.

“Alhamdulillah penjualan meningkat drastis. Menjelang Iduladha 1444 Hijriah sudah menjual 10 ribu lebih besek. Wadah daging sapi kurban Pak Jokowi di Banjarejo juga disuplai dari kami,” ujarnya.

Ia menilai sudah ada kesadaran masyarakat menggunakan bahan nonplastik sebab dengan besek lebih ramah lingkungan dan meminimalisir penggunaan plastik. Banyaknya pesanan besek itu dikerjakan 30 perajin tergabung kelompoknya. Kebanyakan emak-emak atau ibu rumah tangga sebagai pekerjaan sampingan.

Dari penjualan 10 ribu besek tersebut, menurut Agus Yulianto, omzet menembus Rp 20 juta. Pembelinya mulai dari warga lokal hingga mancanegara seperti Malaysia. Setiap kantong besek mulai Rp1.500,00 hingga Rp3.000,00 tergantung besar kecil ukuran.

Terkait permintaan yang melonjak, Dian merasa senang. Ia mengaku banyaknya pesanan jelang Iduladha 1444 Hijriah kemarin kebanyakan digunakan untuk wadah daging hewan kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Dian menyampaikan bahwa para pembeli yang ingin memesan besek bambu produksinya dapat memesannya secara online, baik dari Facebook maupun Instagram.

“Kami juga memasarkan secara online, sehingga memudahkan yang ingin pesan, namun juga banyak yang datang juga kesini untuk memesan,” kata Dian.

Ketua panitia penyelenggara Suhari, dalam laporannya menyampaikan kegiatan yang diselenggarakan di eks pasar tradisional Blora itu merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Koperasi Indonesia ke-76 tingkat Kabupaten Blora.

“Kagiatan pagi ini adalah kegiatan bazar UMKM. Kami bekerja sama dengan para UMKM yang ada di Kabupaten Blora dan. Kemudian pasar murah dari gerakan koperasi di Kabupate Blora. Kami ingin berbagi kepada warga masyarakat dan insya allah, kita targetkan ada 500 paket sembako,” jelasnya.

Dengan isi satu paketnya adalah beras 2,5 kg, minyak 1 liter, gula 1 kg dan mie instant 5 bungkus.

“Kepada warga masyarakat kita berikan subsidi, yang harganya tentunya Rp80.000,00, kita subsidi Rp30.000,00 sehingga mennggati paket sembako Rp50.000,00,” terangnya.

Tujuan dari kegiatan itu, kata Suhari, ingin berbagi dengan masyarakat dan berharap kepada masyarakat untuk gemar berkoperasi. Selain itu bersama UMKM bisa ikut membantu mendorong ekonomi lokal di kabupaten Blora.

“Untuk pasar murah hanya hari Jumat saja. Untuk kegiatan bazar UMKM, hari ini hingga Sabtu (15/7/2023). Monggo bapak/ibu warga masyarakat Blora kita rayakan, kitam ramaikan kegiatan ini,” tambahnya.

Pada kesempatan itu Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST., MM., menyampaikan atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten Blora, menyambut baik diselenggarakannya acara tersebut sebagai rangkaian dari peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-76.

“Bazar ini juga sebagai upaya pemberayaan UMKM dengan mengajak mereka memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas, yaitu di pusat kota, di eks pasar lama Blora,” ucap Wakil Bupati Blora.

Mbak Etik, sapaan Wabup Blora, menyebut bahwa saat ini jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat, penyebabnya di antaranya semakin terbatasnya kesempatan kerja yang ada di masyarakat.

Sulitnya memperoleh pekerjaan terkadang bukan karena keterbatasan kesempatan kerja yang ada tetapi orientasi sebagian angkatan kerja terdidik kita hanya untuk mencari pekerjaan bukan berusaha membuka kesempatan kerja dengan usaha mandiri.

“Kenyataan menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan justru semakin tergantung pada kesempatan kerja yang ada di masyarakat. Oleh karena itu solusinya adalah mampu dan mau membuka usaha sendiri, mandiri dan berwirausaha,” paparnya.

Dikatakannya, berdasarkan laporan panitia, kegiatan bazar diikuti 50 UMKM di Kabupaten Blora dan digelar selama dua hari.

“Dan pasar murah yang dilaksanakan hari Jumat ini, semoga bertujuan untuk mempererat hubungan pemerintah kabupaten Blora dengan masyarakat serta memudahkan masyarakat mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau,” ungkapnya.

Acara yang secara resmi dibuka Wakil Bupati Blora itu dihadiri perwakilan Forkopimda Blora, Forkopimca, Ketua Dekranasda Blora Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman. Di sela acara juga diserahkan secara simbolis paket sembako kepada lima orang pembeli pertama.

Ikut terlibat di bazar UMKM, sejumlah mahasiswa KKN dari Undip Semarang bersinergi dengan pelaku UMKM dari desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan. (Dinkominfo Blora).