fbpx

KESAKSIAN PETANI YANG TIBA-TIBA BERHUTANG DI BNI BLORA

Sakib dan Pujiem: Pasutri yang namanya tiba-tiba berhutang di Bank BNI Blora.

Blora, BLORANEWS – Satu persatu para petani di Blora yang diduga tercatat sebagai penerima Kredit KUR di Bank BNI tanpa sepengetahuan mereka terus bermunculan. Kali ini adalah Sakib. Warga Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Blora.

Ia mengaku sempat dimintai sejumlah tandatangan di atas kertas bermaterai ketika dirinya diundang di salah satu kantor PT.

“Waktunya saya tidak ingat tepatnya, tetapi saya diminta untuk tanda tangan beberapa kali,” ucap Sakib, Minggu (8/10).

Usai tanda tangan, Sakib mendapatkan tawaran pinjaman sebesar Rp 2 juta rupiah tanpa agunan dan tanpa bunga dari salah satu pegawai PT.

“Tapi saya menolak pinjaman tersebut, karena takut tidak kuat bayar,” terangnya.

Sakib menambahkan, jika dirinya juga sempat diberikan buku rekening dan ATM oleh pegawai PT. Namun, akhirnya diminta kembali.

“Saya tidak paham apa-apa kok. Diberi tak terima, diminta ya tak kembalikan,” ucap lelaki polos yang mengaku tidak bisa membaca dan menulis ini.

Sakib dengan nada terbata, akhirnya menceritakan awal mula dirinya menjadi anggota petani khusus. Saat itu, tepatnya musim Labuh (awal tanam padi) dirinya direkrut menjadi anggota salah satu kelompok tani oleh seorang ketua rukun tetangga bernama Marijan.

“Setelah saya menjadi anggota kelompok tani, katanya kelompok sedang ada kemitraan dengan salah satu PT. Dimana anggota akan di hutangi benih dan pupuk,” jelas Sakib yang ditemani istrinya Pujiem.

Kemudian ia diminta menyerahkan Poto Copy KTP dan KK untuk bisa mendapatkan pinjaman benih.

“Setelah itu saya pun mendapatkan pinjaman benih jagung 9 Pcs, masing-masing berisi 1 kg @ 90 ribu. 4 botol obat pengering rumput per botol 90 ribu. Dan obat-obatan lainnya,” beber Sakib.

Setelah panen jagung, karena bersifat kemitraan, jagung dibeli oleh PT seharga Rp. 3.600 per kg. Dengan hasil produksi panen sebanyak 1 ton 4 kwintal.

“Kemudian, semua hutang benih dan obat sudah dipotong. Jadi saya sudah lunas dan tidak punya utang sama sekali,” katanya.

Namun, akhirnya ia terkejut jika belakangan namanya juga dicatut sebagai peminjam KUR di BNI. “Saya tidak merasa hutang, kalau disuruh bayar saya tidak akan mau. Kami orang kecil omongan kami tidak pernah blenjani,” pungkasnya. (Dj)