fbpx

KETOPRAK BLORA : MUSTIKO BUDOYO, RIWAYATMU KINI

Adegan perang tanding dua pendekar dalam pentas Mustiko Budoyo Foto : Koleksi mustiko Budoyo
Adegan perang tanding dua pendekar dalam pentas Mustiko Budoyo Foto : Koleksi mustiko Budoyo

Blora- Sebelum tahun ‘90an, pentas ketoprak merupakan primadona bisnis hiburan rakyat. Bisa dipastikan, kabar pentas ketoprak akan membuat para penggemarnya berbondong-bondong menyaksikan pentas hiburan rakyat tersebut.

Semakin berjalannya waktu, ketoprak harus bersaing dengan bermacam bisnis hiburan modern. Kehadiran televisi dan video di internet membuat para penggemar ketoprak tidak perlu bersusah payah mendatangi pentas.

Mustiko Budoyo merupakan salah satu grup ketoprak asli Blora yang tetap bertahan di tengah gempuran era globalisasi ini. Dalam pemaparannya, Pandi, ketua grup ketoprak Mustiko Budoyo menyampaikan bahwa konsistensi bertahan dalam bisnis ini karena tanggung jawab kebudayaan diembannya.

(Baca : LEBIH DEKAT DENGAN GRUP KETOPRAK MUSTIKO BUDOYO)

“Harus lurus niatnya untuk nguri-nguri budaya, kalau niatnya cari untung jelas saya sudah gulung tikar dua puluh tahun yang lalu” ujar Pandi.

Pandi menilai, apresiasi pemerintah dalam mengembangkan budaya ketoprak belum terasa sampai akar rumput. Dia berharap pemerintah melakukan upaya-upaya konkret untuk mendorong keberlangsungan warisan budaya Jawa ini.

(Baca: MUSTIKO BUDOYO : TAHUN DUDA SEPI JADWAL PENTAS)

“Tahun 2002 lalu, pernah ada perlombaan ketoprak lokal tingkat kabupaten Blora. Mustiko Budoyo tampil dan berhasil menjadi juara pertama. Semakin berjalan, perhatian semacam itu jarang sekali ada. Dalam pentas-pentas besar di kabupaten, pemerintah malah sering mengundang para dagelan dari luar kota” keluh Pandi.

“Harapan kami, para pekerja seni lokal ini, pemerintah memberikan ruang bagi lembaga kesenian lokal untuk tampil di agenda daerah. Selain wujud apresiasi, pentas di agenda daerah dapat menumbuhkan rasa cinta budaya lokal kepada pemain-pemain muda kita yang seluruhnya adalah anak-anak muda Blora” harap Pandi [.]

Reporter : Jack Priyanto