fbpx

KIAN TERCEKIK! PETANI KINI HANYA MENDAPAT 2 JENIS PUPUK SUBSIDI

Persoalan pupuk telah menjadi rintangan tahunan bagi petani di Kabupaten Blora. Dari kelangkaan hingga penjualan pupuk diatas HET telah mewarnai jerih payah petani dalam mengelola lahan
Ilustrasi Pupuk Subsidi

Jakarta, BLORANEWS – Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itu pepatah yang pas untuk menggambarkan kondisi petani hari ini. Setelah sebelumnya disulitkan oleh persoalan benih, para petani kini harus mengubur kembali impian untuk sejahtera lantaran pupuk subsidi tinggal 2 jenis. 

Adapun dua jenis pupuk subsidi tersebut ialah pupuk jenis Urea dan NPK. Sebelumnya, jenis pupuk subsidi untuk petani ada lima, yakni Urea, NPK, SP36, ZA, dan pupuk organik.

Berdasarkan penjabaran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, pengerucutan jenis pupuk subsidi ini dilakukan sebagai bentuk efektivitas biaya ditengah kenaikan harga bahan baku pupuk akibat perang Rusia-Ukraina.

“Kenapa harus urea, karena urea itu memberi kesuburan. Semua ilmu mengatakan seperti itu. Kenapa NPK, itu menjaga buah. Total itu dua,” ucapnya dilansir dari detikfinance.

Kebijakan pengerucutan pupuk subsidi itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

Permentan itu juga mengatur tentang komoditas yang mendapat pupuk subsidi dari 69 komoditas hanya menjadi 9 komoditas. Yakni pada komoditas padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, tebu, dan kopi.

“Masalah pupuk kurang lebih tidak dikurangi, hanya sesuai dengan kesepakatan kita semua di sini dan hasil evaluasi ombudsman, hasil evaluasi badan pemeriksa, diefektifkan dari 69 jenis komoditas menjadi sembilan jenis. Itu hasil kesepakatan kita dan bukan Kementan saja, Komisi IV, ada panjanya,” imbuh Syahrul.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal menyatakan, stok kedua jenis pupuk subsidi itu dalam keadaan aman. Per 11 November 2022, stok urea sebanyak 429.286 ton dan NPK sebanyak 284.806 ton.

“Pupuk Indonesia senantiasa menjaga ketersediaan stok sesuai ketentuan pemerintah, yakni tersedia untuk kebutuhan alokasi 2 minggu ke depan, dan 3 minggu ke depan jika musim tanam,” ujarnya. (*)