fbpx

KISAH PANGERAN JATIKUSUMO MENCARI PUSAKA PAJANG YANG HILANG

Sumur Magung di Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, tempat Pangeran Jatikusuma menyalakan obornya saat mencari pusaka Pajang yang hilang
Sumur Magung di Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, tempat Pangeran Jatikusuma menyalakan obornya saat mencari pusaka Pajang yang hilang

Hal itu mengakibatkan keadaan di dalam istana tidak kondusif. Sering terjadi perselisihan antara satu dengan yang lainnya. Akhirnya, Pangeran Benawa memanggil saudara-saudaranya, yakni Pangeran Jati Kusuma, Pangeran Jati Kuswara, Pangeran Anom (Panjaringan), Pangeran Giri Jati, dan Pangeran Giri Kusuma.

Pangeran Benawa memerintah saudara-saudaranya tersebut untuk mencari pusaka keramat. Pangeran Benawa menunjuk pimpinan pasukan pencari pusaka kepada Pangeran Jati Kusuma. Setelah semuanya siap, mereka berlima segera berangkat menuju ke arah barat lalu ke utara.

Pasukan pencari pusaka tersebut tiba di suatu tempat yang dihuni sejenis makhluk halus atau siluman. Orang yang tinggal di kawasan tersebut banyak yang menganut ajaran mistik sehingga mereka bisa berubah wujud menjadi seekor binatang jadi-jadian, seperti harimau, babi hutan, dan sebagainya.

Kepandaian tersebut digunakan untuk berbuat yang tidak baik, seperti mencuri, merampok dan perbuatan jahat yang lain. Mereka memanfaatkan ilmu berubah wujud yang dikuasai untuk melancarkan aksi jahat.

Melihat hal tersebut, Pangeran Jati Kusuma menamai tempat tersebut Gadu, yang artinya ‘tempat ini banyak terdapat binatang gadungan’. Agar terhindar dari hal-hal buruk, Pangeran Jati Kusuma beserta pasukannya cepat-cepat meninggalkan wilayah Gadu.

Mereka terus berjalan ke arah utara. Akhirnya, sampailah mereka di suatu tempat yang sejuk dan ditumbuhi banyak pepohonan. Di tempat tersebut, pasukan Pangeran Jati Kusuma dapat dengan mudah melihat ke arah utara.

Ketika beristirahat sambil melihat-lihat suasana di sekelilingnya, Pangeran Jati Kusuma mengambil sehelai daun dibentuk sebuah menjadi cinthung ‘centong sayur’ untuk mengambil air di sebuah sumur yang berada di daerah tersebut. Sumur tersebut kemudian dinamakan Sumur Cinthung atau Sendang Cinthung.

Ketika sebagian pengikutnya beristirahat, Pangeran Jati Kusuma melihat ke arah utara dan tampaklah sebuah tempat yang kelihatan agak kurang terang. Menurut perkiraan Sang Pangeran, tempat itu dapat menunjukkan di mana pusaka kerajaan yang hilang dapat ditemukan.