fbpx

KONDISI KEJIWAAN PELAKU TERGUNCANG LANTARAN BERALIH PAHAM KEAGAMAAN

Unit Intelkam Polres Blora melakukan penyelidikan dengan menghimpun informasi dari tetangga pelaku Pengrusakan Gedung NU Blora, Selasa (06/03).

Blora – Mufid Mubarok (22) pelaku pengrusakan Gedung NU diduga kuat mengalami goncangan psikologis lantaran beralih paham keagamaan.

Unit Intelkam Polsek Tunjungan bersama dengan Unit Intelkam Polres Blora menghimpun informasi dari para tetangga korban untuk mengetahui perilaku keseharian Mufid Mubarok, Selasa (06/03).

 

Unit Intelkam Polres Blora melakukan penyelidikan dengan menghimpun informasi dari tetangga pelaku Pengrusakan Gedung NU Blora, Selasa (06/03).

 

Seperti diketahui, Mufid Mubarok melakukan pengrusakan terhadap sejumlah fasilitas di Gedung NU Blora pada Minggu (04/03) malam. Tindakan brutal Mufid Mubarok berhasil dihentikan para penghuni Gedung NU sebelum melakukan pengrusakan lebih lanjut.

Kasatreskrim Polres Blora AKP Heri Dwi Utomo mengungkapkan, saat petugas melakukan penggeladahan di rumah pelaku tidak ditemukan barang-barang yang menghubungkan pelaku dengan jaringan radikal.

Hanya saja, ditemukan buku kajian yang diterbitkan sebuah lembaga keagamaan di rumah pelaku.

Berdasarkan temuan ini dan informasi dari para tetangga korban, perbuatan korban diduga dipicu karena goncangan psikologis akibat peralihan paham keagamaan.

Kendati pun, Kasatreskrim menekankan hasil pemeriksaan kejiwaan akan mengungkapkan analisa yang lebih akurat terkait motif pelaku.

Sejak tahun 2012, keluarga ini mengikuti pengajian sebuah ormas keagamaan di Kompleks Kridosono Blora yang rutin digelar pada Sabtu sore.

Seminggu sebelum pengrusakan, Mufid mengalami perubahan perilaku yang cukup drastis. Pandangannya kosong dan kerap mengendarai motor dengan kencang. Mufid menutup diri dan menghindari interaksi dengan tetangganya.

Sebelum melakukan pengrusakan di Gedung NU Blora, Mufid terlibat percekcokan dengan orang tuanya namun berhasil dilerai oleh warga setempat.

Reporter : Ngatono