Randublatung, BLORANEWS – Siswa-siswi SMK PSM Randublatung berhasil menyulap sampah klobot jagung menjadi busana keren. Karya kretif tersebut kemudian ditampilkan siswa-siswi dalam agenda karnaval bertajuk Pawai Pembangunan Randublatung Carnival.
“Saya sangat mengapresiasi kesadaran lingkungan siswa-siswi SMK PSM Randublatung. Di tengah isu lingkungan, siswa SMK turut hadir dalam karya nyatanya dengan membuat busana Carnival daur ulang,” ungkap Alifa Nur Fitri, Ketua Yayasan YPI PSM Randublatung.
Tak hanya itu, siswa-siswi SMK PSM Randublatung juga menampilkan karya busana lainnya yang berbahan dasar sampah. Seperti busana karnaval berbahan dasar kain perca, plastik hingga koran.
“Tak hanya klobot tapi juga koran bekas karena melihat di perpustakaan banyak sekali koran bekas yang sudah lama dan tidak terpakai,” imbuh Fitri.
Dijelaskan, klobot jagung yang dipergunakan siswa merupakan sampah dari rumah masing-masing. Sebab di daerah mereka mayoritas sedang panen jagung. Sehingga daripada di bakar begitu saja, mereka memanfaatkannya untuk membuat maskot karnaval yang nampak ciamik.
Kepala Sekolah SMK PSM Randublatung Sudari mengatakan, pada karnaval kali ini pihaknya mengirimkan 70 siswa yang menampilkan tarian adat dan hasil karya. Semuanya dibagi menjadi 10 suku, yakni Suku Aceh, Suku Batak, Suku Minangkabau, Suku Betawi, Suku Jawa, Suku Bali, Suku Madura, Suku Dayak, Suku Bugis dan Suku Toraja.
“Penampilan siswa-siswi SMK lebih lengkap dengan tarian nusantara yaitu tari Tari profil pelajar Pancasila yang merupakan sebuah tarian kreasi yang dilakukan oleh siswa-siswi SMK PSM Randublatung,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia penampilan SMK PSM Randublatung Mulyono menambahkan, karnaval tahun ini mengambil tema ‘Dengan Berkebhinekaan Global Mari Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa’.
“Kami juga menampilkan pakaian adat nusantara dari beberapa suku daerah yang ada di Indonesia sebagai wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa serta rasa cinta tanah air Negara kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya. (Dj)