LAKON WAYANG WISANGGENI KRIDHA DITAMPILKAN DALAM HUT RI KE- 73 DI KUNDURAN

Camat Kunduran bersama Ki Sunarto dalam peringatan HUT RI ke- 73 di halaman Kantor Kecamatan Kunduran, Sabtu (18/08).

Kunduran – Pagelaran wayang kulit dengan lakon Wisanggeni Kridha ditampilkan dalam peringatan HUT RI ke- 73 di halaman Kantor Kecamatan Kunduran. Ki Sutarno dengan sangat terampil memainkan lakon yang menceritakan tentang kemampuan Wisanggeni dalam mengatasi permasalahan di negaranya.

“Wisanggeni Kridha memiliki pesan, bahwa sudah saatnya para pemuda mengamnbil peran dalam mengatasi permasalahan bangsa,” terang dalang asal Kecamatan Kradenan ini, Sabtu (18/08) malam.

 

Camat Kunduran bersama Ki Sutarno dalam peringatan HUT RI ke- 73 di halaman Kantor Kecamatan Kunduran, Sabtu (18/08).

 

Sebagai informasi, Wisanggeni Kridha menceritakan tentang Wisanggeni, putra Arjuna yang merupakan salah satu Pandawa. Oleh para Pandawa, Wisanggeni diutus untuk memimpin sebuah misi diplomasi ke Negeri Astina, yang saat itu tengah dikuasai para Kurawa.

Negeri Astina, sebenarnya adalah milik Pandawa, karena saat itu para Pandawa masih berusia muda, negeri ini dititipkan kepada para Kurawa. Misi diplomasi yang dilakukan Wisanggeni bertujuan meminta kembali nnegeri Astina.

Alih-alih bersikap korporatif, para Kurawa ini justru bersikap keras dalam diplomasi tersebut. Upaya mengembalikan negeri Astina melalui jalan damai pun gagal. Alhasil, ditempuh jalan lain meski jalan ini tak disukai Wisanggeni, jalan perang.

Selain cakap di meja perundingan, Wisanggeni juga merupakan satria pilih tanding yang hebat di medan laga. Bersama para pasukan, Wisanggeni berhasil menundukkan pasukan Kurawa dan mengembalikan negeri Astina ke pangkuan Pandawa.

Menurut Ki Sutarno, Wisanggeni menggambarkan pemuda generasi bangsa yang cakap dan peka terhadap permasalahan negara. Tak cukup itu, Wisanggeni juga dengan gagah berani mempertaruhkan nyawanya di medan laga.

 

Reporter : Jacko Priyanto