Cepu- Sejumlah relawan cagar budaya Blora mendapatkan apresiasi dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Apresiasi tersebut berupa penyerahan sertifikat kepada para relawan yang sebelumnya telah melaporkan fosil-fosil yang mereka temukan.
Kepala BPSMP Sangiran, M Hidayat mengungkapkan, Blora memiliki peninggalan arkeologis yang cukup banyak. Selain itu, banyak juga peninggalan cagar budaya di Kabupaten Blora yang harus dilindungi dan dilestarikan.
“Kami berharap, masyarakat semakin mengetahui potensi cagar budaya di Blora. Banyak fosil telah ditemukan, diantaranya merupakan peninggalan era Pleistosen (2,5 juta hingga 11.500 tahun yang lalu). Ini menunjukkan potensinya yang luar biasa,” kata M Hidayat di Balaidesa Kapuan Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, Selasa (22/10).
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Slamet Pamudji menyerahkan sertifikat kepada para relawan cagar budaya.
Para penerima sertifikat tersebut meliputi Joko Purnomo, M Syaikhodin, Dwi Purwanto, Agus Ismail, Priyono, Ahmad Sakhowi Amin, dan Ahmad Mukhlas. Para relawan ini dinilai telah memberikan sumbangsih dalam pelestarian cagar budaya sesuai dengan amanat UU no 11 tahun 2010.
“Sumbangsih yang luar biasa. Semoga, ke depan tidak hanya sertifikat saja yang bisa kita berikan untuk para relawan,” harap Slamet Pamudji.
Seperti diberitakan sebelunya, relawan Cagar Budaya asal Kapuan Joko Purnomo melaporkan adanya temuan fosil purba, yang belakangan diketahui merupakan fosil paus purba (Cetacea). Temuan ini baru kali pertama ditemukan di wilayah Jawa Tengah.
Sementara, relawan Cagar Budaya asal Kedungtuban, Syaikhodin dan Dwi Purwanto menyerahkan fosil gading gajah purba yang ditemukannya. Fosil ini ditemukan di tepi Bengawan Solo, beberapa hari kemudian diserahkan ke Dinporabudpar Blora. (jyk)