fbpx

LEBIH DEKAT DENGAN SITUS MEDALEM, BUKTI KEKAYAAN ARKEOLOGI BLORA

Tim Disporabudpar Blora di Situs Medalem, Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. (foto: FB Wijayanto Lukman R)
Tim Disporabudpar Blora di Situs Medalem, Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. (foto: FB Wijayanto Lukman R)

Blora- Kekayaan arkeologi di Blora sungguh mengagumkan. Hal ini diakui Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Muhammad Hidayat. Terakhir, di lokasi ini ditemukan potongan fosil yang diduga merupakan tulang betis Gajah Purba.

Hidayat memaparkan, sebelumnya, pada April kemarin pihaknya telah menerjunkan tim ahli untuk melakukan aktivitas penelitian di Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. Hasilnya tak mengecewakan.

Di lokasi ini, ditemukan fosil hewan purba jenis kerbau, gajah, badak, rusa, banteng, kudanil, kura-kura, labi-labi, buaya rawa, dan hiu.

 

 Tim Disporabudpar Blora di Situs Medalem, Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. (foto: FB Wijayanto Lukman R)
Tim Disporabudpar Blora di Situs Medalem, Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. (foto: FB Wijayanto Lukman R)

 

Saat itu, jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 16 orang. Tiap personel, memiliki keahlian masing-masing, seperti arkeolog, geolog, biolog, ahli geomorfologi dan pemeta. Dalam dua sesi penelitian, yakni survey dan ekskavasi, ditemukan sebanyak 235 temuan.

Rinciannya, sebanyak 36 temuan didapat saat survei dan 199 temuan lagi ada di kotak ekskavasi. Terkait temuan terakhir, yakni tulang betis gajah Purba, Hidayat mengatakan telah mendapatkan laporan dari Pemkab Blora, melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar).

“Dari Disporabudpar Blora rencananya akan ketemu di Sangiran hari Jumat mendatang. Nanti akan kita bahas langkah-langkah penanganan selanjutnya,” ucapnya, seperti dikutip media online Muria News, Senin (17/12).

Dilansir situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Situs Medalem merupakan salah satu situs paleontologi dan arkeologi di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Wilayah desa khususnya bagian pinggiran sungai termasuk situs penting dalam penelusuran manusia purba.

Hal ini dikarenakan pada permukaan tanahnya (mulai dari tepi hingga sekitar 300 meter dari sungai) sering dijumpai fosil-fosil hewan purba.

Penelitian yang dimulai dari tahun 1978 hingga saat ini setidaknya menunjukkan besarnya potensi akan tinggalan paleontologi di situs ini meskipun keberadaan manusia dan budaya pendukungnya belum ditemukan hingga saat ini. (dbs)