fbpx

LIBATKAN RATUSAN PEKERJA LOKAL, PT INDO PETRO NUSANTARA SELESAIKAN PEKERJAAN

Pembangunan akses jalan dan lokasi pengeboran sudah pada tahap akhir finishing PT. Indo Petro Nusantara optimis sumur SGT-01 yang berada di wilayah Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, dan sumur SGT-02 di Dukuh Karangmojo, Desa Talokwohmojo, Ngawen Blora siap Dikerjakan.

Ngawen – PT. Indo Petro Nusantara, selaku vendor PT Sarana GSS Trembul optimis pengeboran sumur minyak dan gas (migas) pada dua sumur di Blok Trembul di Kecamatan Ngawen, Blora, sudah bisa dikerjakan. Pasalnya pembangunan akses jalan dan lokasi pengeboran sudah pada tahap akhir finishing.

 

Pembangunan akses jalan dan lokasi pengeboran sudah pada tahap akhir finishing PT. Indo Petro Nusantara optimis sumur SGT-01 yang berada di wilayah Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, dan sumur SGT-02 di Dukuh Karangmojo, Desa Talokwohmojo, Ngawen Blora siap Dikerjakan.

 

Dua sumur tersebut, yakni sumur SGT-01 yang berada di wilayah Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, dan sumur SGT-02 di Dukuh Karangmojo, Desa Talokwohmojo, Ngawen.

“Pengerjaan pada lokasi pengeboran 100 persen sudah siap,” kata Afrizal, Project Manajer PT Indo Petro Nusantara, di lokasi sumur SGT-01, Rabu (2/8/2017).

Menurutnya, pengerjaan dua lokasi sumur migas itu dapat dicapai kurang dari 2 bulan, dengan jarak dua lokasi 3 kilometer (Km) yang melibatkan pekerja dari warga dua desa tersebut. Warga yang dipekerjakan itu pun dikoordinir oleh kepala desa masing-masing.

Untuk pekerja yang berada dilokasi sumur SGT-01 di wilayah Desa Karangtengah ada 30 orang secara bergantian.

Sedang  pada sumur SGT-02 di Karangmojo ada sekitar 130 warga yang bekerja, juga bergantian. 90 persen warga setempat, itu yang ngatur pak lurah. Tenaga ahli juga dari lokal, seperti KSE karena memiliki skill yang dibutuhkan. Padat karya kemarin juga melibatkan masyarakat desa,” ungkapnya.

Dalam hal upah pekerja, Afrizal menuturkan standar gaji yang diberikan diatas standart yang ada di wilayah tersebut. Selain itu, pembayarannya pun sudah dilakukan secara bertahap sesuai penyelesaian pekerjaan oleh subcont (subkontraktor-red).

“Pembayarannya pun bertahap sesuai pekerjaan yang sudah terselesaikan. Selama ini juga tidak ada yang terlambat lebih dari satu bulan.” tutur pria asal Padang, Sumatra Barat yang saat ini berdomisili di Bogor, Jawa Barat itu.

Ia mengungkapkan setiap seminggu sekali sudah ada subcont yang dibayar. Untuk subcont lokal,  saat ini sudah mencapai 1 miliar lebih yang dibayarkan, baik yang menangani pekerjaan, material maupun pekerja.

“Sudah full pembayarannya. Sudah kita bayar semua secara berangsur, karena pembayaran melalui bank, jadi bisa terlambat. Tapi kadang walaupun kita berikan pinjaman walaupun pekerjaannya belum selesai.” ujarnya

Lebih lanjut, Afrizal menjelaskan pembayaran kepada subcont yang dilakukan PT-nya ada tahapan yang perlu dilalui. Setelah pekerjaan selesai, subkontraktor lokal menyampaikan invoice (tagihan-red) kepada pihak perusahaan. Selanjutnya pihaknya melakukan pengecekan terhadap invoice tersebut dengan pekerjaan di lapangan.

“Kemudian, invoice itu kita kirim ke kantor Jakarta. Dalam prosesnya perusahaan akan mentransfer pembayaran melalui bank ke rekening masing-masing subkontraktor tersebut. Waktunya bisa satu sampai dua hari.” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, total invoice yang dibayarkan perusahaannya sudah mencapai hampir 2 miliar. Sedangkan subcont dibawah vendornya ada lima sub, yang membidangi beberapa bidang kekerjaan jelasnya.

Dari hal tersebut, seluruh pekerjaan yang dilaksanakan Indo Petro Nusantara selalu mengedepankan asas lokalitas.

“Harapan kita ikut membantu PT SGT dan pemerintah kabuppaten Blora mensejahterakan masyarakat disini,” tutunya.

Reporter : Ngatono