BLORANEWS – Tepat di hari Sabtu, 11 Februari 2023 pengukuhan dan rapat kerja LKK NU sekabupaten Blora dilaksanakan. Dalam acara itu di hadiri oleh Sekretaris PC NU, M Yunus Bachtiar Rifa’i dan Ketua LKK NU Cabang Blora, Bu Sri Purnomowati beserta anggotanya.
Dalam acara tersebut semangat baru terpancar dari wajah kader NU yang hampir semuanya perempuan, hanya beberapa tamu undangan anggota LKK NU yang laki-laki. Semangat militansi itu menjadikan anggotanya semakin yakin bisa memberikan kontribusi kongkrit bagi kemajuan Ormas NU ke depan.
Dari sekian banyak program yang sengaja di bentuk oleh PB NU, ternyata program yang bisa membantu kerja-kerja NU sampai di tingkatan ranting/desa adalah keberadaan Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKK NU). Di Blora Program LKK NU tidak lagi menjadi sebuah angan -angan saja, melainkan sudah di bentuk dari tingkat cabang dan kecamatan se kabupaten Blora. Tinggal tugas kita merealisasikan program yang sudah di gagas oleh LKK NU.
Pentingnya pengukuhan dan rapat kerja oleh LKK MWC NU se Blora dipengaruhi oleh ketidaktahuan pengetahuan tentang LKK NU serta pengurus PC LKK NU Blora. Kebetulan saat itu Pak Yunus menyampaikan bahwa penting untuk mengetahui program LKK itu sendiri. Ternyata ada berapa alasan mengapa NU Blora memilih keberadaan LKK sebagai program yang paling tepat untuk diterapkan di jamaahnya. Banyak program dari PB NU untuk memberikan perwakilan dalam kerja organisasi, tapi Blora memilih LKK sebagai program baru yang perlu dikembangkan.
Adapun program unggulan LKK diantaranya :
1. Bimbingan calon pengantin, ini penting mengingat pernikahan itu tidak hanya dilandasi cinta saja tetapi disini calon pengantin diharapkan bisa membangun rumah tangga yang penuh cinta kasih dan sayang. Seperti apa yang diajarkan oleh ibu ketua kita, ketika ada masalah antar pasangan kita diajarkan untuk mempraktekkan tepuk sakinah.
– pasangan berpasangan berpasangan
– janji kokoh 3x
– saling cinta saling setia
– saling jaga saling ridlo
– musyawarah untuk sakinah
2. Pencegahan pernikahan dini
Data Depag yang disebutkan oleh sekretaris LKK NU cabang blora, Bu Iffa Dilla menyebutkan tingginya angka pernikahan dini ( di kec. Kunduran Blora) berdampak langsung pada angka perceraian. Ini sebagai pijakan bahwa tugas LKK nantinya akan langsung membantu sosialisasi pencegahan pernikahan dini ( dibawah 19 tahun). Karena ketika angka pernikahan dini terlalu tinggi yang terjadi adalah angka stunting juga tinggi. Dan apabila kita bisa mensosialisasikan dampak dari pernikahan dini, artinya dari jamaah NU sendiri akan merasa malu untuk minta dispensasi nikah. Kalaupun toh itu terpaksa terjadi karena sudah hamil duluan, dari pihak LKK akan memberikan pengarahan.
3. Pusat informasi dan konseling remaja
Ini juga penting dilakukan karena karakter remaja dulu dan sekarang sangat berbeda. Era digital membuat remaja semakin frontal, sehingga ini bisa mempengaruhi spikis remaja.
4. Penanganan ODGJ
Keberadaan orang dalam gangguan jiwa di masing-masing daerah menjadi tanggungjawab LKK setempat. Dalam keterangan Bu Maslihatin sekaligus pejabat dinas kesehatan yang konsen di wilayah ODGJ, bahwa ada remaja yang mengalami gangguan jiwa karena orangtuanya sering bertengkar. Jadi gangguan jiwa bisa terjadi di siapa saja tanpa memandang usia.
5. Pembinaan UMKM
Biasanya ibu rumah tangga yang kreatif dalam menunjang ketahanan ekonomi keluarga, tidak sedikit dari mereka yang membuat produk rumah yang tidak kalah dengan produk pabrik. Sehingga LKK juga siap memfasilitasi apabila ada produk yang ingin di daftarkan NIB dan mendapatkan label khalal.
Program LKK yang siap diterapkan di jamaah NU akan berdampak langsung menuju keluarga yang sakinah mawadah warohmah dan tentunya akan melahirkan generasi yang cerdas serta berahlaqul karimah.
Tentang penulis: Siti Lestari adalah mantan ketua PC PMII Kabupaten Blora yang saat ini aktif mengelola Lembaga Pendampingan dan Pemberdayaan (Perempuan) Kinasih serta LKK Tunjungan.
*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com.
