fbpx

LONGSOR TAK KUNJUNG DITANGANI, WARGA MUNDURKAN RUMAH

Longsor di Dusun Ngrayung RT 03 RW 03 Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora
Longsor di Dusun Ngrayung RT 03 RW 03 Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

Banjarejo- Longsor yang terjadi di wilayah Dusun Ngrayung RT 03 RW 03 Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora seolah tak tersentuh penanganan. Warga di lokasi dan pemerintah desa setempat tak mampu berbuat banyak mengatasi persoalan ini.

 

Longsor di Dusun Ngrayung RT 03 RW 03 Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora
Longsor di Dusun Ngrayung RT 03 RW 03 Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

 

Kondisi semakin mengkhawatirkan dengan tingginya frekuensi hujan dalam beberapa minggu terakhir. Longsor terus melebar dan memaksa warga di lokasi tersebut memundurkan rumahnya untuk menghindari dampak longsor, Sabtu (22/02).

Di lokasi tersebut, terdapat 5 KK yang seluruhnya merupakan warga miskin dan beberapa diantaranya merupakan janda lanjut usia. Hingga saat ini, warga dan pemerintah desa masih menunggu tindakan dari Pemkab Blora maupun dinas terkait.

“Dua bulan lalu, sudah dipasangi karung-karung berisi tanah. Dikerjakan dengan kerja bakti warga. Akibat hujan belakangan ini, tanahnya makin amblas. Karena lama tidak ditangani, sudah ditumbuhi semak-semak,” keluh Sumarni, salah satu warga yang terpaksa memundurkan rumahnya karena longsor makin melebar.

Diketahui bersama, longsor di kawasan ini telah terjadi sejak awal 2017 lalu. Longsor yang terjadi tepat di jalan utama Dusun Ngrayung tersebut, sempat membuat warga resah. Pasalnya, jalan yang terletak diantara sungai dengan pemukiman warga tersebut, memutus akses jalan penghubung.

“Akhirnya, kita menggunakan jalan alternatif yang kita minta dari sebagian tanah warga. Karena memang tak lagi memungkinkan melewati jalan utama yang longsor itu. Dan jika pemilik tanah meminta lagi lahan yang digunakan sebagai jalur alternatif, kita juga bingung,” keluh Ketua RW 03, Isnanto.

Terpisah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melalui Kabid SDA wilayah 1, Surat mengaku pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari otoritas diatasnya. Pasalnya, longsoran yang terjadi cukup luas, dengan panjang 75 meter dan lebar 20 dari sungai.

“Terkait longsorannya, juga sudah kita koordinasikan dengan Balai Seluna Kudus dan BBWS Pemali Juwana. Mengingat longsorannya sudah parah dan membutuhkan anggaran yang besar untuk penanganannya,” katanya. (arf)