fbpx
OPINI  

MAMPUKAH FINTECH DORONG SEKTOR UMKM DI BLORA?

Djati Walujastono
Tentang penulis: Djati Walujastono adalah Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Blora, dan Staf khusus Bupati Blora, bidang IPTEK, Pemerdayaan Masyarakat, Penanggulangan Kemiskinan, Kearifan Lokal.

Kata Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kurheryansyah: diharapkan hadirnya fintech di Indonesia dari sisi positipnya adalah untuk mendorong inklusi keuangan. Peluang tumbuhnya fintech sangat tinggi, apalagi kerjasama yang baik atau kolaborasi fintech dengan bank dan perusahaan pembiayaan semakin giat dilaksanakan. Beliau mengatakan, kehadiran fintech saat ini bisa mendongkrak UMKM. Hal ini bukan hanya wacana, tetapi sudah terbukti dengan hadirnya Peer to Peer (P2P) Lending yang hadir di berbagai segmen. P2P adalah adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan Pemberi Pinjaman dengan Penerima Pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet.

Hadirnya Akseleran (nama Platform) oleh PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia dan Modalku (nama Platform) oleh PT Mitrausaha Indonesia Group turut mengisi kebutuhan pembiayaan produktif di segmen usaha Rp 500 juta sampai Rp 2 miliar. Semantara ini Perusahaan Fintech Lending yang sudah berijin dan terdaftar dalam OJK per Pebruari adalah sebanyak 99 Perusahaan. Dan OJK juga telah menutup 182 P2P Lending yang tidak berijin.

Sementara itu, CEO Uang Teman (nama Platform) oleh PT Digital Alpa Indonesia, Aidil Zulkifli mengatakan, pemanfaatan pinjaman online untuk kebutuhan usaha tercata cukup besar. Tahun 2018 sebesar 30% dari total nasabah memanfaatkan pinjaman tersebut untuk kegiatan produktif. Jika dilihat berdasarkan persentase, nasabah Uang Teman paling besar memang meminjam untuk alasan produktif dan kami terus memberikan edukasi dan apresiasi kepada nasabah supaya bisa mengelola pinjaman online ini dengan baik dan bermanfaat.

Menurut Aidil, pemanfaatan pinjaman online untuk UKM sendiri terus berkembang karena kebutuhan pengusaha untuk dana yang cepat. Pelaku usaha kecil tak mempermasalahkan besaran pinjaman yang tergolong kecil jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional lainnya. Pengusaha UKM ini memerlukan modal dalam waktu cepat, dan mampu mengelola pinjamannya dengan baik sehingga manfaatnya betul-betul terasa. Kalau layanan fintech ini bisa bersinergi dengan layanan perbankan tentu akan membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat maupun pertumbuhan perekonomian.

Tentang penulis: Djati Walujastono adalah Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Blora, dan Staf khusus Bupati Blora, bidang IPTEK, Pemerdayaan Masyarakat, Penanggulangan Kemiskinan, Kearifan Lokal.