fbpx
OPINI  

MENGENALKAN KESEHATAN MENTAL PADA ANAK USIA DINI MELALUI KARTUN JALAN SESAMA

Ilustrasi film jalan sesama
Ilustrasi film jalan sesama

Secara teoritis apa yang disampaikan dalam tayangan jalan sesama ini selaras dengan tahapan perkembangan anak menurut Jean Piaget.

Menurut Piaget anak-anak berusia 7-11tahun dikategorikan dalam tahap berpikir operasional konkret. Menurut Piaget anak pada tahap operasional konkret hanya menggunakan penalaran induktif saja.

Yang dimaksud dengan penalaran induktif adalah tipe pemahaman logika yang dimulai dari observasi objek atau peristiwa untuk menyimpulkan keseluruhan dari objek yang telah diobservasi tersebut.

Pengenalan kesehatan mental melalui tayangan jalan sesama merupakan implementasi dari apa yang pernah Brown (1977) katakan,  bahwa fungsi edukasi media televisi lebih optimal dibandingkan jenis media massa lain karena sifat khas yang dimiliki oleh media itu sendiri.

 

Sesuai dengan fungsinya, televisi sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai media pendidikan, karena dapat memberikan rangsangan, membawa serta, memicu, membangkitkan, memengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu, memberikan saran-saran, memberikan warna, mengajar, menghibur, memperkuat, menggiatkan, menyampaikan pengaruh dari orang lain, memperkenalkan berbagai identitas (ciri) sesuatu, memberikan contoh, proses internalisasi tingkah laku, berbagai bentuk partisipasi serta penyesuaian diri, dan lain-lain.

Adapun demikian dalam tayanagan jalan sesama dalam mengenalkan kesehatan mental pada anak-anak ini hendaknya ditemani dengan orang tua. Orang tua harus mendampingi anak dalam proses observasi dan pemaknaan sehingga hasilnya akan opimal.

Hurlock (1997) mengatakan tokoh televisi memberi model untuk berbagai peran dalam kehidupan, perilaku yang sesuai dengan jenis kelamin dan karier.

Teori kultivasi menyebutkan bahwa anak-anak akan berpeluang meniru apa yang dilihatnya, baik dalam keseharian maupun dalam media massa. Media berperan dalam membentuk sebagian dari kepribadian anak-anak.

Jika media televisi secara gamblang menyajikan adegan-adegan visual dalam program untuk anak-anak, maka dari situlah pada mulanya anak-anak melakukan proses peniruan.

Proses peniruan semakin terjadi jika anak-anak tergolong sebagaipenonton kelas berat (heavy viewer). Dalam teori kultivasi, penonton kelas berat merupakan penonton yang memiliki intensitas menonton lebih tinggi dibandingkan penonton lainnya dalam satu komunitas.

Penonton kelas berat akan menganggap apa yang ditampilkan televisi mirip dengan realitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jika anak-anak tergolong penonton kelas berat, maka televisi dapat memberi pengaruh berkelanjutan atau jangka panjang.

Dalam rangka menanggulangi efek negatif dari pemaknaan yang salah pada anak, maka diperlukan pendampingan orang tua terkait penjelasa kesehatan mental yang ada dalam tayangan jalan sesama. Sebelum itu alangkah baiknya juga orang tua dapat memahami seluk-beluk kesehatan mental.

Daftar Pustaka

Agustina, W. (2007). Belajar Bersama di Jalan Sesama. Jakarta: Majalah Tempo.

Budiman, Dr. Muhsinatun Siasah,. (2014). MUATAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DALAM TAYANGAN JALAN SESAMA. Journal.uny.ac.id, 33-46.

Elly Yuliandari, Mery Philia Elisabeth, Ktut Dianovinna, Taufik Akbar Rizki Yunanto, AfinnisaRasyida. . (2019). Kesehatan Mentak Anak dan Remaja. Bandung: Graha Ilmu.

Gilsdorf, E. (2012, October 25). Sesame Street as Psychological Primer; The characters on Sesame Street suffer from many disorders in the DSM-IV.

Idhom, A. M. (2020). Mendikbud: Program Belajar dari Rumah Disiarkan TVRI Mulai 13 April. Jakarta: Tirto.id.

Jalan Sesama. Youtube (2019, October 24). Jalan Sesama Full Episode [Berkas Video]. Diakses dari: https://www.youtube.com/playlist?list=PLWdiFIQMGU0dj3cKZJhaCaOnt4F-KN9je

Kim, J. (2019). Sesame Street creating addiction awareness with new character. Canada: ontario.cmha.ca.
susilawaty, D. (2014). Pengaruh Tayangan Asing. Jakarta: Republika.co.id.

 

Penulis : Rifai Anas Amirul Huda adalah Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya.

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com