fbpx

MENGENANG 7 HARI WAFATNYA KETUA UMUM IKATAN PESANTREN INDONESIA JATENG

MENGENANG 7 HARI WAFATNYA KETUA UMUM IKATAN PESANTREN INDONESIA JATENG
Sejumlah sahabat berziarah ke makam Kyai Dawan dilingkungan Pesantren

Blora – Ketua umum DPW Ikatan Pesantren Indonesia Jateng telah berpulang pada selasa 17 November 2020 pukul 05.50 di RSU Purwodadi Grobogan Jawa tengah.

KH. Drs Dawam Nawawi lahir di Solo 1 Juli 1958. Wafat 17 November 2020 di usia 62 tahun. Beliau adalah ketua umum IPI (Ikatan Pesantren Indonesia) terpilih hasil munas ke II pada  2020, sekaligus ketua umum Jadzunnu (Jamiyyah Dzurriyyah Nusantara).

 

MENGENANG 7 HARI WAFATNYA KETUA UMUM IKATAN PESANTREN INDONESIA JATENG
Sejumlah sahabat berziarah ke makam Kyai Dawan dikomplek Pesantren Miftahul Amal.

 

Dawam Nawawi merupakan  pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Amal Jiken Kabupaten Blora sejak tahun 1998 . 

Menurut Putri Almarhum, Welda Sana Vero disela acara mengenang tujuh hari meninggalnya sang ayah, menjelaskan kyai Dawam meninggal setelah dilakukan perawatan beberapa hari.

“Semoga segala amal dan perbuatan beliau diterima di Sisi Allah swt, ditempatkan di tempat terindah Jannatul Firdausy di sisi Allah. Serta keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fua’anhu. Amin,” ungkapnya.

Kyai Dawam meninggalkan Istri  Nyai Hj. Tutik Alawiyyah serta kedua putri Ning Welda Sana Vero dan Ning Dara Qity Haya, serta satu putra Gus Ahmad Ghozali Abbas. 

Ucapan belasungkawa berdatangan dari sejumlah tokoh nasional, antara lain Presiden dan wakil Presiden RI dan Kepala Kepolisian RI.

Dalam acara mengenang tujuh hari di komplek pesantren yang dipimpinnya semalam (22/11) dihadiri sejumlah kyai dari berbagai daerah antara lain KH. Abdul Muhaimin dari Jogjakarta, KH. Takliman, KH. Fauzan, KH. Abdul Bari, KH. Nawaqi, KH. Muhammad Nidun dari madura. 

Dimata para sahabat, Kyai Dawam merupakan tokoh yang berkonstribusi besar dalam membesarkan organisasi IPI, termasuk salah satunya keliling ke berbagai penjuru daerah di Indonesia untuk membentuk kepengurusan di tingkat wilayah.

Sedangkan dimata Keluarga, Almarhum merupakan tokoh yang selalu mengajarkan arti perjuangan serta mewariskan teladan sebagaimana beliau ajarkan melalui perjuangan di dunia kepesantrenan sampai akhir hayatnya. (jyk)