fbpx

MESKI KEMARAU, PERSAWAHAN DI SEKITAR WADUK GRENENG TETAP MENGHIJAU

Persawahan di wilayah kawasan waduk greneng Desa Tunjungan Kabupaten Blora
Persawahan di wilayah kawasan waduk greneng Desa Tunjungan Kabupaten Blora

Tunjungan- Di musim kemarau panjang  seperti saat ini, persawahan di sekitar Waduk Greneng Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora tetap menghijau. Padahal, Blora merupakan salah satu daerah kritis air di Jawa Tengah.

 

Persawahan di wilayah kawasan waduk greneng Desa Tunjungan Kabupaten Blora
Persawahan di wilayah kawasan waduk greneng Desa Tunjungan Kabupaten Blora

 

Salah seorang petani pemilik sawah di sekitar Waduk Greneng, Tri (55) tetap bertanam padi. Untuk mencukupi kebutuhan air pertanian, dirinya menyedot air dari Waduk Greneng dengan menggunakan mesin diesel.

“Mboten wonten (tidak ada) pengaruhnya mas, tetap tanam seperti biasanya,” ujarnya di sela menunggui padinya dari serangan hama burung, Selasa (15/10).

Sejauh ini, menurut Tri, jumlah air di Waduk Greneng memang semakin berkurang. Biasanya, para petani di kawasan ini mendapatkan air pertanian saat pintu air waduk dibuka. Namun, beberapa bulan terakhir, belum dilakukan pembukaan pintu air.

“Tapi masih bisa mendapatkan air dari rembesan waduk. Ini sudah beberapa bulan pintu air tidak dibuka,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Sariyo (45), pemilik sawah yang lokasinya bersebelahan dengan sawah milik Tri. Kepada Bloranews.com, Sariyo mengaku baru-baru ini dirinya telah panen jagung dan tengah bersiap untuk menanam kacang panjang.

“Di sini banyak jenis tanaman yang ditanam para petani, seperti padi, jagung, kacang tanah, dan sayur mayur. Ini saya baru saja panen jagung, rumput-rumputnya telah saya semprot dan bersiap menanam kacang panjang,” katanya. (jyk)