Randublatung- Seorang lansia bernama Supadi (68) harus pulang dengan penuh kekecewaan setelah ditolak saat berobat ke Puskesmas Randublatung, Kabupaten Blora. Perlakuan yang dialami lansia ini menarik simpati warga di lingkungannya.

Supadi (68) ditolak saat berobat ke Puskesmas Randublatung dengan alasan ruang rawat inap penuh.
“Saat berobat hari Selasa (11/12) kemarin, ditolak pihak Puskesmas dengan alasan ruang rawat inap penuh,” ungkap Supadi di rumahnya, Dusun Balong RT 01 RW 07 Desa Sambongwangan Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Sabtu (15/12) sore.
Hal senada diungkapkan sejumlah tetangga Supadi yang sore ini membesuk lansia tersebut di rumahnya. Ternyata, bukan Supadi saja yang mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari pihak Puskesmas Randublatung.
Sejumlah warga mengatakan, pada Jumat pagi, seorang warga bersama anaknya yang menderita penyakit tifus harus menunggu berjam-jam di ruang tunggu. Pasalnya, petugas Puskesmas setempat sedang melakukan aktivitas senam pagi.
Warga yang mengalami perlakuan tak menyenangkan tersebut, mengaku tidak tau harus mengeluh kepada siapa. Bahkan, mereka lebih memilih berobat ke luar kota (Purwodadi) dibanding mengeluhkan pelayanan puskesmas setempat ke Pemkab Blora.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Henny Indriyanti menyatakan akan segera mengecek informasi ini ke puskesmas setempat.
“Terima kasih informasinya, akan kami cek dan tindak lanjuti,” ujarnya setelah mendapatkan informasi terkait perlakuan Puskesmas Randublatung tersebut melalui wartawan Bloranews.com. (fik)
*Revisi : Pada paragraf ke 4 Jum’at (14/12) di ganti Jum’at.
Related Posts
DINAS KESEHATAN TEMUKAN 727 PENDERITA TBC
SEPANJANG 2019, ADA 3 BATITA PENDERITA HIDROSEFALUS DI BLORA
MASUK 5 TERBAIK SE- JAWA TENGAH, PUSKESMAS JAPAH TINGKATKAN PELAYANAN
BUPATI KOKOK: HANYA ORANG HEBAT YANG MEMILIH PROFESI BIDAN!
MENGENAL CACAR MONYET, PENYAKIT MENULAR YANG LAGI HITS
AKREDITASI BELUM RAMPUNG, PESERTA BPJS TAK BISA DILAYANI
DERITA ROMADHON, REMAJA PENDERITA TUMOR DAN EPILEPSI
No Responses