fbpx

MUSTASYAR NU JAPAH, KIAI ROMLI SHIDDIQ WAFAT

mustasyar nu japah, kiai romli shiddiq wafat
Prosesi Pemakaman Kiai Romli mustasyar nu Japah Nahdlatul Ulama Foto : Bloranews

Blora – Berita duka kembali menyelimuti umat Islam, terutama warga Nahdhatul Ulama. , Pengasuh Pondok Pesantren Ash Shiddiq Japah, Blora KH Mohammad Romli Shiddiq, wafat.

Informasi yang dihimpun Bloranews. com, Kiai Romli meninggal pada Senin (24/4/2017) pagi pukul 03.40 WIB. Beliau wafat saat masih di Puskesmas Japah, ketika akan dirujuk ke salah satu Rumah sakit di Purwodadi, Grobogan.

 

mustasyar nu japah, kiai romli shiddiq wafat
Prosesi Pemakaman Kiai Romli mustasyar NU Japah  Foto : Bloranews

 

Kiai Romli merupakan sesepuh Nahdlatul Ulama di Blora, khususnya di Kecamatan Japah. Mbah Rom warga menyebutnya, putra dari Kiai Ahmad Shiddiq ulama kharismatik asal Japah yang juga merupakan Badal Mursyid Thoriqoh Naqshabandiyah Kholidiyah di Ponpes Talokwohmojo.  Setiap satu tahun sekali, diadakan Haul untuk mengenang jasa-jasa (Alm) KH Ahmad Sidiq.

Dimana, dimasa hidupnya berperan aktif dalam penyebaran Agama Islam di Japah dan sekitarnya, yang berpaham Ahlussunah Wal Jamaah di daerah itu.

Menurut Ketua MWC NU Japah Ahmad Bakri menyampaikan, bahwa Mbah Rom merupakan Mustasyar (dewan pengarah) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Japah. Yang juga aktif meneruskan perjuangan leluhurnya.

“Beliau sesepuh NU juga pengasuh Ponpes Ash Shiddiq. Meninggal dunia pada Senin 24 April 2017 Sekitar Pukul 03.40 Wib dini hari. Mohon do’a dan bacaan suratul fatehahya, mudah-mudahan beliau mendapat Maghfiroh dari ALLAH SWT dan khusnul khotimah. Amin,” kata Bakri dalam rilisnya kepada Bloranewscom.

Sementara itu, salah seorang keponakan Kiai Romli, Mohammad Muhsin mengatakan sebab meninggalnya Kiai Romli, dikarenakan beliau sudah sakit sebelumnya yang memiliki riwayat penyakit pernafasan. 

“Tadi pagi habis ngisi pengajian bulanan ibu-ibu PAC Muslimat. Malamnya juga ngisi pengajian kegiatan IRMAS dalam pengajian Isra’ Mi’raj di Masjid Besar Nurul Huda Japah,” terangnya.

Selanjutnya, kata Muhsin, Beliau pulang kerumah setelah acara pengajian mengalami batuk terus, dari sekitar pukul 23.30 Wib sampai pukul 02.00 Wib, sehingga oleh keluarga dibawa ke Puskesmas Japah.

“Sampai di Puskesmas langsung di oxygen, karena sudah dalam keadaan darurat. Sehingga sulit untuk ditangani. Selanjutnya mau diangkat ke mobil di bawa ke Purwodadi, ternyata beliau sudah sedo (meninggal),” jelasnya.

Jenazah Mbah Romli dimakamkan sekitar pukul 11.30 WIB di kompleks pemakaman umum desa setempat, bersandingan dengan makam abahnya, KH Ahmad Shiddiq.

Muhsin menuturkan, bahwa selama tujuh hari berturut pasca meninggalnya Mbah Romli diadakan pengajian dan Tahlil bersama di kediaman beliau. “Kepada masyarakat, kami undang untuk hadir, ikut mendoakan beliau,” pungkasnya.

Reporter : Ngatono