fbpx

PAGELARAN WAYANG 3 GAYA DITAMPILKAN DALAM PELANTIKAN PEPADI JATENG

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sri Puryono (tengah) dalam pelantikan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jateng
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sri Puryono (tengah) dalam pelantikan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jateng

Semarang- Pagelaran wayang kulit tiga gaya, meliputi gaya Surakarta, Banyumas, dan Pesisir tampil memukau, dalam pelantikan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jateng beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan ini kembali ditegaskan, wayang tidak semata tontonan, tetapi juga tuntunan.

Penampilan wayang kulit gaya Surakarta dipersembahkan oleh dalang legendaris Ki Manteb Sudarsono, dan gaya Banyumas oleh Ki Sigit Adji Sabdo. Sementara, wayang kulit gaya Pesisiran oleh dalang asli Blora, Ki Sigit Ariyanto, di halaman Kantor Gubernur Jateng, Semarang.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sri Puryono (tengah) dalam pelantikan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jateng
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sri Puryono (tengah) dalam pelantikan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jateng

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sri Puryono, yang juga Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jateng mengatakan, Pepadi Jateng mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang telah menetapkan Hari Wayang Nasional setiap tanggal 7 November.

Lebih lanjut, Sri Puryono menambahkan, masyarakat Jawa memaknai wayang tidak hanya sebagai tontonan tapi juga tuntunan. Namun, menurut dia, wayang perlu dikenalkan kepada generasi muda secara lebih kreatif.

“Wayang adalah kesenian adiluhung sarat makna sehingga kita dorong masyarakat merasa memiliki dan mencintainya,” ucapnya, seperti dikutip Suara Merdeka, Senin (04/02).

Sementara itu, Ketua Pepadi Pusat, Kondang Sutrisno, menilai pelestarian dan pengembangan wayang kepada generasi muda menjadi tantangan tersendiri. Menurut dalang kelahiran Blora yang juga pendiri Yayasan Putro Pendowo di Jakarta itu, wayang mesti menjadi milik generasi muda.

“Kami berharap penetapan Hari Wayang Nasional menjadi pendongkrak pengenalan wayang. “Bisa dibayangkan, itu akan menjadi momentum kegiatan pergelaran wayang di berbagai daerah di Indonesia,” harapnya.

Sebagai informasi, Ketua Pepadi Jateng periode 2019-2024 dijabat oleh mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono. Dalam periode ini, melestarikan wayang kepada generasi muda melalui pendekatan pendidikan menjadi salah satu visi kepengurusan. (mus)