fbpx

PATROLI GABUNGAN, GAGALKAN PENCURIAN KAYU

PATROLI GABUNGAN,
Petugas mengamankan 13 potong kayu jati berbagai ukuran. Foto : Humas Polres Blora

Randublatung – Sebanyak 26 batang kayu jati berhasil diamankan, saat Patroli gabungan anatara Polhutmob KPH Rndublatung dan Dalmas Satuan Shabara Polres Blora, Kamis (27/04/17) dini hari.

Kasat Sabhara Polres Blora AKP Siswanto menyatakan, patroli gabungan ini merupakan tindak lanjut dari informasi petugas, terkait kecurigaan adanya aksi pencurian kayu dengan membalak di tiga tempat sekaligus dalam waktu berdekatan.

 

PATROLI GABUNGAN,
Petugas mengamankan 13 potong kayu jati berbagai ukuran. Foto : Humas Polres Blora

 

Dari operasi tersebut, petugas berhasil menggagalkan 3 (tiga) aksi pencurian kayu di hutan milik Perhutani di RPH Sugeh, RPH Banyuurip dan RPH Bodeh, KPH Randublatung. Namun, Pelaku diperkirakan berjumlah puluhan orang, berhasil kabur dan masih dalam pengejaran kepolisian.

“Benar, dini hari sekali anggota Sat Dalmas melaksanakan patroli bersama Polhutmob. Sekitar jam 04.00 pagi, kami mendapati adanya beberapa orang yang akan mengangkut kayu. Lalu mereka langsungmelarikan diri, kayunya ditinggal,” kata Kasat Shabara AKP Siswanto.

Pihaknya mengaku sangat kesulitan mengejar pelaku, dikarenakan kejadian pada malam hari. Juga medan yang suit dilalui, karena cuaca sedang hujan lebat. Ditambah kejadian yang beruntutan di tiga tempat, sehingga membuat konsentrasi petugas terbelah.

“Anggota sempat meletuskan senjata api sebagai tanda peringatan. Dikarenakan keterbatasan personil dan situasi kondisi yang sangat sulit,” ujar AKP Siswanto.

Dalam patroli itu, petugas mengamankan 13 potong kayu jati berbagai ukuran. Polisi mengaku telah mengantongi identitas pelaku.

Dalam bekerja mereka mengangkut kayu hasil curiannya, dengan cara dipikul dan secara estavet ada rekannya yang menunggu di suatu tempat dengan menggunakan motor.

“Modusnya, sebelum beraksi mereka merencanakan dengan matang dan membagi tugasnya masing-masing. Semua anggota kelompok mempunyai tugas, ada yang menjadi canguk (informan), ada yang bertugas mengelabuhi petugas, memotong dan mengangkut kayu.” terangnya.

Sementara itu, Pejabat Asisten Perhutani BKPH Randublatung, Widodo menyatakan upaya pencurian kayu ini cukup sering terjadi. Tapi yang lumayan banyak hasil dan lokasinya dalam semalam baru pertama kali terjadi di wilayah pemangkuan hutannya.

Kayu jati yang dipotong para pelaku berjumlah 26 tegakan. Pohon-pohon itu telah berumur 10-15 tahun dengan diameter antara 20 cm sampai 30 cm. “Tapi kayu ini belum masuk masa pemanenan. Hal ini menimbulkan kerugian sampai belasan juta rupiah bagi kami,” ujar Asper BKPH Randublatung Widodo.

Menurutnya, rencana aksi para pelaku telah dilakukan mungkin sudah jauh-jauh hari. Mereka sengaja mencari kelengahan petugas, tapi ternyata aksi ini tercium oleh petugas.

“Aksi mereka ini kami kira terorganisasi. Buktinya, mereka menempatkan cenguk (informan) yang berjaga di sekitar lokasi. Cenguk ini yang memberi aba-aba untuk lari. Rupanya jalur pelarian juga sudah disiapkan,” tambah Widodo.

Tak hanya itu, dirinya tidak yakin ada keterlibatan sindikat perdagangan kayu dalam aksi pencurian ini, namun hal tersebut berpeluang terjadi. Saat ini polisi fokus mengejar para pelaku.

Reporter : Ngatono