fbpx

PB PMII ANGGAP PEMERINTAH TAK SERIUS TANGGAPI SANKSI WADA

PB PMII ANGGAP PEMERINTAH TAK SERIUS TANGGAPI SANKSI WADA
Sekertaris Bidang Olahraga PB PMII, Tabah Riyadi.

Jakarta – Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  menganggap pemerintah kecolongan terhadap sikap Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) tidak profesional.

Sekertaris Bidang Olahraga PB PMII, Tabah Riyadi membeberkan selain gagal mengibarkan merah putih di kejuaraan Thomas Cup, Indonesia juga terancam gagal menyelenggarakan event-event olahraga tingkat nasional maupun internasional.

“Kejadian ini, tentu sangat mengecewakan masyarakat indonesia, LADI lembaga independen bentukan kemenpora tapi tidak memberikan suport. Pemerintah harus bertanggung jawab,” bebernya.

Ini menunjukkan pemerintah tidak serius dalam mengawal dan mendampingi olahraga di Indonesia. Mestinya pemerintah tahu jika akan mendapat sanksi dari WADA.

“Mekanisme aturan olahraga saya yakin pemerintah sudah tahu detail. Termasuk soal Tes Doping Plan (TDP) yang dipertanyakan WADA hinga menimbulkan sanksi,” tambahnya.

Tabah berpendapat bahwa jika hanya persoalan Covid-19, negara-negara lain bisa TDP kenapa Indonesia tidak. Alasan itu malah mengkerdilkan negara kita. Ia minta Pemerintah segera menyelesaikan masalah ini, sudah banyak event yang direncanakan dalam waktu dekat.

“Yang terpenting hari ini adalah segera lakukan pembenahan internal. Baik di tingkat LADI maupun Kementrian, masalah seperti ini jangan sampai terulang kembali. Jangan sampai berlarut-larut bahkan event olahraga yang direncanakan gagal,” terang tabah.

Diketahui, Indonesia tanpa bendera Merah Putih di Thomas Cup imbas sanksi dari WADA yang menyatakan Indonesia tidak patuh dalam menerapkan program uji coba doping. Pelarangan pengibaran bendera negara di berbagai ajang olahraga jadi salah satu sanksi yang dijatuhkan karena mengabaikan program dari WADA tersebut. (jml).