fbpx

PENGABDIAN MASYARAKAT, SISWA SMANUSA KRADENAN TERJUN DI 7 LOKASI

Pelajar SMA NU 1 Kradenan mengikuti program Belajar Bareng Masyarakat (BBM)
Pelajar SMA NU 1 Kradenan mengikuti program Belajar Bareng Masyarakat (BBM)

Kradenan- Para pelajar kelas XII di SMA NU 1 Kradenan mengikuti program Belajar Bareng Masyarakat (BBM). Program ini didesain khusus menyerupai KKN di perguruan tinggi dengan tujuan mengabdikan diri di masyarakat serta mengenal berbagai kegiatan ekonomi yang ada.

 

Pelajar SMA NU 1 Kradenan mengikuti program Belajar Bareng Masyarakat (BBM)
Pelajar SMA NU 1 Kradenan mengikuti program Belajar Bareng Masyarakat (BBM)

 

Program ini merupakan program baru dalam mata pelajaran Pengembangan Diri dan Bimbingan Konseling. Sebelum diterjunkan, mereka menyusun program kerja yang dibagi dalam empat bidang yaitu pendidikan, keagamaan, ekonomi dan keterampilan, serta sosial dan lingkungan.

Kepala SMA NU 1 Kradenan, Sudiro mengungkapkan, program BBM diselenggarakan perdana tahun ini. Pelaksanaannya dimulai pada 10 September lalu dan akan berakhir pada minggu pertama bulan Oktober nanti.

“Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat. Para siswa bisa menyalurkan ilmu dan pengalamannya, dan sebaliknya mereka juga akan menyerap ilmu, pengalaman, dan keterampilan langsung dari masyarakat,” ucapnya, Minggu (15/09).

Peserta program BBM dibagi menjadi 7 kelompok dan diterjunkan di 7 titik yang berada di kawasan Kecamatan Kradenan dan Randublatung. Ketujuh lokasi tersebut meliputi Dusun Medalem, Sunggun, Parengan, Bapangan, Temulus, Banjarejo, Sumberwates.

Pengajar SMA NU 1 Kradenan, Rifai memaparkan, setiap kelompok tersebut didampingi satu guru pendamping. Tak hanya itu, tokoh masyarakat di lokasi sasaran juga diminta untuk memberi bimbingan kepada para siswa.

“Seluruh kegiatan dalam program BBM dilaksanakan diluar kegiatan belajar mengajar (KBM). Jadi kegiatan belajar di sekolah tetap berlangsung,” terangnya.

Salah satu peserta program, Lena (16) mengaku antusias mengikuti agenda ini. Banyak pengalaman yang didapatkannya seperti mengetahui cara kerja industri rumah tangga yang ada. Dirinya juga membantu mengajar kegiatan TPQ di sebuah madrasah.

“Kita belajar banyak. Pastinya, selain menambah pengalaman juga menambah saudara. Warga juga menerima kami dengan baik,” komentarnya. (rfi)