Blora, BLORANEWS – Banyak pemikir mensepakati bahwa dunia kini sedang menapaki era postmodern. Berdasarkan teori salah seorang pemikir postmodern asal perancis Jean Baudrillard, postmodern ialah era dimana aktifitas konsumsi lebih dominan daripada aktifitas produksi. Atau dalam bahasa lain, situasi dimana manusia lebih suka membeli daripada mengolah.
Deskripsi diatas tercermin jelas pada mental masyarakat Blora secara umum. Tercatat, mayoritas warga Blora lebih suka membeli makanan dan minuman jadi daripada membeli bahan mentah untuk diolah sendiri di dapur.
Dilansir dari data Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Kabupaten Blora 2020 yang diunggah BPS Blora per 21 Januari 2022, tertulis bahwa pengeluaran terbesar masyarakat Blora ialah pada sektor Makanan dan Minuman Jadi. Mengalahkan sektor lain yang notabenenya merupakan bahan pangan mentah seperti sayur-sayuran, daging, serta telur dan susu.
Adapun presentase rata-ratanya ialah 38,76 persen. 41,03 persen untuk wilayah perkotaan dan 37,70 persen untuk wilayah pedesaan. Berbanding jauh dengan pengeluaran konsumsi sayur-sayuran yang hanya 7,87 persen, daging 3,48 persen serta telur dan susu 4,38 persen.
Tingginya pengeluaran untuk konsumsi Makanan dan Minuman Jadi ini semakin kuat mengingat kemajuan peradaban mengarahkan manusia pada hal-hal yang instan, cepat dan efisien. Apalagi ditopang dengan pesatnya perkembangan teknologi yang membuat manusia tidak perlu keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan.
Namun jika dibiarkan tanpa batasan, kemajuan ini juga berpotensi mengurung manusia pada lingkaran kemalasan, keogahan dan kerikuhan. (Kin)