fbpx

PERAIH SUARA TERBANYAK KEDUA PPP DAPIL 3 PADA PEMILU 2019

PERAIH SUARA TERBANYAK KEDUA PPP DAPIL 3 PADA PEMILU 2019
Ilustrasi

Blora- Pasca meninggalnya anggota DPRD Kabupaten Blora, Muchlisin pada Kamis (22/04) sore kemarin. Otomatis satu kursi di dewan tersebut khususnya dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi kosong.

 

PERAIH SUARA TERBANYAK KEDUA PPP DAPIL 3 PADA PEMILU 2019
Ilustrasi

 

Ketua KPU Blora, M. Khamdun mengungkapkan, dengan adanya kekosongan tersebut, maka mekanisme penggantiannya adalah dengan Pengganti Antar Waktu (PAW). Yakni peraih suara terbanyak kedua dalam pelaksanaan pemilu 2019.

Berdasarkan data di website KPU Bora http://kpu.blorakab.go.id di Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Dari Setiap Kecamatan Di Daerah Pemilihan Dalam Wilayah Kabupaten/Kota Pemilihan Umum Tahun 2019.

Perolehan suara terbanyak setelah Almarhum Muchlisin adalah Saeful Arifin Warga Dukuh Wates RT 05 RW 03 Desa Sumber Kecamatan Kradenan dengan total suara 2.045. Dengan rinciannya di Kecamatan Jati 116 suara, Kecamatan Randublatung 495, dan Kecamatan Kradenan 1.434. 

“Ya ketentuannya PAW, tapi apakah diurus apa tidak itu urusannya partai. Nanti itu mekanismenya begini, partai itu memberitahukan dan mengusulkan kepada DPRD, berdasarkan surat pemberitahuan dan permohonan PAW dari partai itu selanjutnya Ketua DPRD berkirim surat ke KPU,” ungkap Khamdun. Jum’at (23/04).

Selanjutnya KPU akan melihat perolehan suara di Pemilu tahun 2019 khususnya di dapil 3 Partai PPP untuk dilakukan verifikasi apakah calon PAW tersebut memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.

“Nanti kita akan lihat hasil ketetapan KPU tentang perolehan suara pemilu 2019 dapil 3 partai PPP, itu suara terbanyak berikutnya itu siapa, nanti kita akan lakukan verifikasi, apakah yang bersangkutan itu masih memenuhi syarat atau tidak, tidak memenuhi syarat itu ada banyak ketentuan misalnya masih hidup dan masih anggota partai apa tidak, kalau itu terpenuhi maka kita tetapkan, tapi kalau itu sudah tidak terpenuhi maka ke urutan perolehan suara berikutnya, begitu selanjutnya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PPP, Abu Nafi yang tidak dapat hadir dalam pemakaman Muchlisin karena sedang berada di Madura mengaku terkait mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW) pihaknya belum mau membahas hal tersebut.

“Belum dibahas Sekarang masih dalam suasana berduka dulu,” terangnya.

Hal senada juga dikatakan Saeful Arifin saat dihubungi Bloranews. Dirinya mengaku siap bila nantinya mendapatkan mandat dari partai berlambang Ka’bah tersebut. 

“Insyaallah siap, tergantung nanti kebijakan dari pihak DPC PPP. Lagi pula saat ini suasana juga masih berduka,” pungkasnya. (Jyk)