fbpx

PEREBUTAN KOMISI ‘BASAH’ DPRD BLORA, PIMPINAN VS 3 FRAKSI

Pimpinan fraksi PPP, Demokrat-Hanura, dan PKS-Gerindra dalam konferensi pers di Gedung DPRD Blora
Pimpinan fraksi PPP, Demokrat-Hanura, dan PKS-Gerindra dalam konferensi pers di Gedung DPRD Blora

Rapat Penentuan Komisi Alot, BCC: Itu Gambaran Wakil Rakyat Kita!

Terkait hal ini, aktivis Blora Crisis Center (BCC), Amin Faried menilai wajar perebutan jabatan pimpinan komisi basah. Akan tetapi, jika berlarut-larut malah akan menunjukkan citra negatif DPRD Blora di mata masyarakat.

“Intinya, itulah gambaran wakil rakyat kita yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan rakyat. Rebutan sebenarnya gak masalah, asal cepat diselesaikan secara musyawarah mufakat dan tidak berlarut-larut seperti ini. Sangat memalukan,” komentarnya.

Sebagai koordinator BCC yang telah mengikuti dinamika DPRD Blora sejak tahun 2004, Amin Faried mengaku perebutan ketua Komisi C telah terjadi sejak dulu. Hanya saja, kondisi berlarut-larut baru terjadi kali ini.

“Kalau pakai bahasa warung, komisi C itu mengurus proyek-proyek di Kabupaten Blora. Jelas komisi basah. Yang terjadi selama ini, secara tradisi di DPRD Blora partai pemenang dapat jatah Ketua Komisi C,” pungkasnya. (JYK)