fbpx

PERINGATI HARI ANAK SEDUNIA, DP3AP2KB GELAR KEGIATAN KIDS TAKE OVER

PERINGATI HARI ANAK SEDUNIA, DP3AP2KB JATENG GELAR KEGIATAN KIDS TAKE OVER.
Kegiatan Kids Take Over dalam Peringatan Hari anak sedeunia.

Semarang, BLORANEWS.COM – Kids Take Over adalah Kegiatan semacam permainan bermain peran di antara anak-anak. Mereka memerankan tokoh kunci yang berpengaruh dalam mengambil kebijakan atas suatu persoalan yang dihadapi anak, Ada yang berperan sebagai gubernur, bupati/ walikota dan kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada Kids Take Over ini, anak-anak membahas mengenai pencegahan kekerasan sexual terhadap anak berbasis media online.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah. Memperingati Hari Anak se-Dunia, Jawa Tengah menggelar kegiatan Kids Take Over tersebut pada Sabtu (10/12/2022) di Kantor Gubernur.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut, dari kedgiatan tersebut, bisa melihat anak-anak melakukan simulasi, menduduki jabatan-jabatan sebagai para pemangku kebijakan. Dari ide, inovasi dan kreatifitas anak yang disampaikan dalam bermain peran, pemangku kebijakan bisa mengetahui pandangan anak terhadap persoalan yang mereka bahas.

“Jadi anak-anak semua nanti ,panjenengan semua mau bersimulasi. Tentu saja bersimulasi dengan perspektif anak-anakku semua. Jadi jangan pakai perspektifnya orang dewasa, karena anak-anakku yang lebih merasakan apa yang dihadapi, unek-unek apa yang ada disitu, itu ungkapkan semua. Kita orang tuanya ingin mendengar, ingin tahu masukan dari anak-anakku semua,” tuturnya.

Sumarno berpandangan, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masa depan anak. Ketika sudah memasuki dunia kerja, mereka sudah memiliki bekal bahwa bekerja tidak bisa sekadar mengandalkan otak. Tapi bekerja juga mesti memiliki keterampilan dapat berkomunikasi dengan baik.

“Bekerja itu tidak hanya mengandalkan otak pintar. Tapi bagaimana berkomunikasi dengan orang lain, mendengarkan pendapat orang lain, berkolaborasi dengan orang lain. Bagaimana adik-adik di sini belajar kepemimpinan, bagaimana memimpin orang, mengarahkan orang, itu jauh lebih penting daripada otak yang pintar,” pumgkasnya. (Jal)