PROTES POLUSI BERUJUNG KEKERASAN, WNA PT KRI REMBANG TUSUK WARGA BLORA

Foto: Korban penusukan oleh oknum Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di PT Kapur Rembang Indonesia (KRI)

Blora, BLORANEWS.COM – Sebanyak tujuh warga Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, menjadi korban penyerangan oleh seorang oknum Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di PT Kapur Rembang Indonesia (KRI) pada Rabu malam, (13/11/2024). 

Akibatnya, korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh, termasuk perut, kepala, paha, pelipis, dan kaki, dan beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Kejadian bermula sekitar pukul 20.00 WIB, ketika warga mencium bau tak sedap yang diduga berasal dari tambang batu kapur milik PT KRI. 

Mereka mendatangi lokasi untuk mengklarifikasi dan meminta pihak perusahaan menurunkan volume suara blower yang menyebabkan ketidaknyamanan. 

Namun, setelah adanya ketegangan, cekcok antara warga dan pihak perusahaan terjadi.

Pada pukul 21.00, Kepala Desa Jurangjero, Suwoto, menerima informasi bahwa rumahnya didatangi warga yang mengaku telah ditusuk oleh petugas PT KRI. Ia langsung membawa korban ke Puskesmas untuk visum.

Dari keterangan warga, peristiwa tersebut dipicu oleh keluhan yang tak direspons dari pihak PT KRI terkait polusi udara dan bau belerang yang berasal dari pabrik. 

Setelah beberapa kali protes tanpa solusi, ketegangan memuncak dan seorang pekerja PT KRI, yang diketahui sebagai WNA, menyerang warga dengan gunting.

Suwoto berharap masalah ini segera diselesaikan agar warga dapat menikmati lingkungan yang lebih sehat dan nyaman tanpa gangguan dari polusi pabrik. 

“Kami harap PT KRI mau mendengarkan keluhan warga dan memperbaiki situasi,” ujarnya.

Salah seorang warga, Wahid, menambahkan bahwa warga sudah berulang kali mengajukan protes terhadap polusi udara dari PT KRI. 

“Meskipun sudah banyak laporan dan protes, tidak ada respons dari perusahaan. Ini yang membuat warga akhirnya nekat mendatangi pabrik,” kata Wahid.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan warga Blora masih berada di Mapolres rembang. Sementara itu, pihak PT KRI belum memberikan komentar resmi terkait insiden tersebut dan menolak akses wartawan ke area perusahaan. (Jyk)