fbpx

PUPUK BUNGA PRODUKSI KARANG TARUNA, DIMINATI HINGGA LINTAS DESA

Ketua Karang Taruna Desa Kapuan Kecamatan Cepu, Rasdan
Pemuda Karang Taruna Desa Kapuan Kecamatan Cepu Kabupaten Blora menunjukkan pupuk kompos produksinya.

Cepu- Bermula dari gagasan untuk menggerakkan pemuda desa agar berkarya, Karang Taruna Desa Kapuan Kecamatan Cepu Kabupaten Blora menginisiasi kegiatan produksi pupuk kompos. Semula, semua aktivitas produksi dilakukan secara sederhana dengan peralatan seadanya.

Ketua Karang Taruna Desa Kapuan Kecamatan Cepu, Rasdan mengungkapkan, saat ini produk pupuk kompos bermerk “Kompak” tersebut telah dikenal pasar. Konsumen produk ini bukan hanya warga setempat, bahkan telah merambah hingga desa-desa di sekitarnya.

 

Ketua Karang Taruna Desa Kapuan Kecamatan Cepu, Rasdan
Pemuda Karang Taruna Desa Kapuan Kecamatan Cepu Kabupaten Blora menunjukkan pupuk kompos produksinya.

 

“Pupuk ini dapat dipakai untuk tanaman hias dan bunga, sayuran, buah, padi dan palawija. Bermanfaat menyuburkan dan menggemburkan tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman, memperbanyak batang, daun, akar, bunga, dan buah,” ucap Rasdan, Kamis (24/01).

Rasdan mengaku, Pemerintah desa setempat, mendukung pembuatan produk yang diinisiasi sejak 2017 tersebut. Dukungannya berupa menyediakan alat giling kompos, hingga pendampingan proses packing.

“Banyak pembeli dari luar Desa Kapuan, sebagian besar konsumen kita adalah petani bunga. Racikan ini, pada mulanya dipelajari secara otodidak,” akunya.

PROSES PRODUKSI

Lebih lanjut, Rasdan memaparkan pupuk kompos bermerk “Kompak” tersebut, terbuat dari bahan-bahan alami. Mulai dari kohe sapi, sekam bakar dan berbagai bahan lainnya. Pupuk ini dapat digunakan untuk bermacam tanaman.

“Bahan-bahan tersebut diracik sedemikian rupa, kemudian di-fermentasi. Di musim hujan seperti ini, pencarian bahan baku kita lakukan hingga ke luar desa,” imbuhnya.

Proses fermentasi pupuk, berkisar antara 15-20 hari tergantung kondisi cuaca. Setalah jadi, pupuk dikemas dengan berbagai ukuran, menyesuaikan permintaan pasar. Mulai dari ukuran kecil 3 kilogram, hingga ukuran besar 30 kilogram.

“Untuk harganya, paling murah adalah kemasan kecil, Rp 6 ribu,” tambahnya.

KENDALA

Hasil penjualan pupuk kompos ini, menurut Rasdan, turut berkontribusi mendukung kebutuhan operasional Karang Taruna di desa setempat. Meski demikian, perjalanan usaha produk ini juga mengalami situasi pasang surut.

“Kami menilai, aktivitas ini cukup produktif. Selain mengurangi limbah kandang, kegiatan ini juga menghasilkan keuntungan secara finansial,” tukasnya.

Seiring dengan tingginya permintaan pasar, kebutuhan gudang penyimpanan sangat diperlukan. Hingga kini, persediaan pupuk masih disimpan di rumah Rasdan di Desa Kapuan RT 04 RW 02 Kecamatan Cepu.

“Belum ada gudang sehingga pupuk yang diproduksi masih terbatas karena keterbatasan tempat peletakan pupuk,” pungkasnya. (zn)