fbpx

RIRIN MUKTAMIROH : SRIKANDI PERGERAKAN DARI KOTA ARYO PENANGSANG

ketua pmii cab Blora
Ririn Muktamiroh tengah berdiskusi dengan salah satu kader Kopri (Korps PMII Putri) di kantor Bloranews.com
ketua pmii cab Blora
Ririn Muktamiroh tengah berdiskusi dengan salah satu kader Kopri (Korps PMII Putri) di kantor Bloranews.com

CEPU – Tidak mudah menjadi pemimpin organisasi mahasiswa ekstra kampus semacam PMII. Dibutuhkan bermacam kemampuan untuk dapat dipercaya berada di pucuk komando organisasi mahasiswa aswaja ini. Selain kemampuan memimpin (leadership) juga harus memiliki kedalaman keilmuan dan catatan keterlibatan advokasi yang cukup. Ririn Muktamiroh, dipercaya memegang estafet kepemimpinan PMII Blora 2016-2017.

Ririn Muktamiroh lahir di Ngraho, Bojonegoro 5 Mei 1995. Kiprah pergerakan mahasiswanya dimulai dari mengikuti Mapaba (Pendidikan pertama di PMII) pada tahun 2012. Untuk memperdalam jiwa pergerakan, mahasiswi semester VII jurusan Ekonomi Syariah ini mengikuti PKD (Pelatihan Kader Dasar) satu tahun kemudian.

Tidak puas meningkatkan kajian di level PKD, Ririn pun mengikuti SKK (Sekolah Kader Kopri / Sekolah Gerakan Wanita PMII) di Salatiga yang membuat mahasiswi pecinta musik dangdut ini diundang untuk mengikuti Konsolnas Kopri (Konsolidasi Nasional kader PMII Wanita) tahun 2015. Pendidikan kader terakhir yang diikuti Ririn adalah PKL (Pelatihan Kader Lanjutan) di Wonosobo tahun 2016.

 Menurut tradisi yang ada, berbagai jabatan prestisius PMII selalu “dikuasai” mahasiswa dari jurusan paling populer di Blora, Tarbiyah. Namun, Ririn berhasil mematahkan tradisi lama tersebut. Dalam Konferensi Cabang PMII tahun 2016, Ririn berhasil menyisihkan Abdul Malik, Calon ketua PC PMII Blora yang diusulkan oleh Komisariat Sunan Pojok Blora yang juga merupakan mahasiswa Tarbiyah STAI Al Muhammad.

Kepada Bloranews.com Ririn menyampaikan gagasannya tentang pengembangan aktivitas eksternal mahasiswa di Blora khususnya dalam segi peningkatan kapasitas intelektual. “PMII Blora sendiri mengusung misi penguatan kaderisasi, terutama dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial. Maka sangat penting bagi para mahasiswa untuk membaca buku-buku tentang ilmu sosial tersebut. Setidaknya, mulailah membaca buku-buku Pramoedya Ananta Toer” tutur Ririn.

“Selain matang di keilmuan, PMII juga bertekad tidak akan meninggalkan tugasnya sebagai agent of social control (agen kontrol sosial). Kami harap dapat berperan dalam pengawalan good government (pemerintahan yang baik) di Blora” pungkasnya [.]

Reporter          : Sahal Mamur

Foto                 : Az Zulfa