Samarinda, Kalimantan Timur- Kajian tentang Samin dan laku ajarannya ternyata membuat penasaran para pemerhati budaya dan kearifan lokal yang ada di Kalimantan Timur. Akhirnya, seorang perantau Blora diundang untuk bercerita tentang Samin dan kearifannya.
“Saya sampaikan Samin itu apa, apa laku dan ajarannya, bagaimana penyebaran ajarannya, dan banyak hal lainnya,” kata perantau asal Desa Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, yang kini berdomisili di Balikpapan Kalimantan Timur, Pandu Nusantara, Rabu (19/02).
Pandu menceritakan, dirinya diminta oleh Kepala Dinas Sosial Kota Balikpapan, Purnomo, untuk menghadiri Sarasehan Sarasehan Penguatan Akses Kearifan Lokal dan Keserasian Sosial yang diselenggarakan Pemprov Kalimantan Timur.
Dalam acara yang mengangkat tema Memelihara Kearifan Lokal sebagai Penyangga Keserasian Sosial dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan menuju Kalimantan Timur Damai Sejahtera tersebut, Pandu berangkat bersama Ketua Forum Paguyuban Balikpapan Leo Sukoco, dan Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Balikpapan, Bahrian.
Acara yang dihelat di Hotel Royal Park pada 18-20 Februari 2020 tersebut, juga dihadiri Direktur Jenderal Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal Kementerian Sosial RI, Raihan. Menurut Pandu, informasi tentang Samin dan laku ajarannya merupakan hal yang baru bagi pemerhati budaya dan kearifan lokal di Kalimantan Timur.
“Cerita tentang Samin adalah hal yang sangat baru bagi teman-teman disini. Selain itu, kita di forum ini juga berbagi informasi lainnya. Kita berdiskusi tentang peran kearifan lokal dalam pencegahan bencana sosial bersama dengan teman-teman Suku Dayak, Suku Pasir,dan banyak lagi,” pungkasnya. (arf)