fbpx

SATWA LANGKA MERAK HIJAU DITEMUKAN DI HUTAN BEKUTUK BLORA

Merak Hijau (Pavo Muticus).

Randublatung, BLORANEWS – Satwa langka merak hijau (Pavo Muticus) ditemukan di hutan jati Cagar Alam Bekutuk, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Berdasarkan hasil inventarisasi BKSDA Jateng, ada sekitar 5 ekor merak hijau yang nampak berkeliaran di hutan tersebut. Kelimanya terdiri dari seekor jantan dan 4 ekor betina.

Dilansir dari akun instagram BKSDA Jateng, merak hijau tersebut ditemukan saat beraktifitas di pohon jati (Tectona Grandis) pada ketinggian lebih dari 20 meter. Diduga, satwa langka itu bersarang dan mencari makan didalam kawasan cagar alam dan disekitar kawasan hutan Perhutani yang mengelilingi Cagar Alam Bekutuk.

“Aktifitas merak hijau ditemukan berada di sisi timur cagar alam dekat dengan sumber air,” tulis akun instagram BKSDA Jateng.

Adapun merak hijau yang ditemukan dalam sekali perjumpaan itu berjumlah 1 hingga 3 ekor. Namun, pada Agustus lalu Tim Inventarisasi BKSDA Jateng telah berjumpa dengan 5 ekor sekaligus, 1 ekor jantan dan 4 ekor betina.

“Selain pengamatan merak, tim juga melakukan inventarisasi tumbuhan dan analisis vegetasi. Mari kita lestarikan satwa liar di habitat alaminya,” lanjut BKSDA Jateng.

Sebagai informasi, merak hijau merupakan salah satu unggas dari keluarga Phasianidae yang memiliki ciri khas bulu hijau keemasan. Burung ini termasuk kategori satwa langka dan di Indonesia hanya tersisa kurang dari 1000 ekor.

Dalam bahasa Inggris, merak hijau disebut green peafowl dan bernama latin Pavo muticus. Mempunyai bulu yang indah dan berukuran sangat besar. Bahkan, untuk ukuran jantan panjangnya mencapai 300 cm. Dengan penutup ekor yang panjang dan jambul tegak diatas kepala. Meski berukuran besar, namun burung tersebut tergolong spesies yang pandai terbang.

Untuk populasinya seendiri merak hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Tiongkok, Indocina, dan Jawa Indonesia. Sebelumnya merak hijau juga pernah ditemukan di India, Bangladesh, dan Malaysia, tetapi sekarang telah punah kelestariannya. (Dj)