fbpx

SELAMAT JALAN LETTU PNB ALLAN SAFITRA INDRA

Lettu Pnb Allan Safitra Indra, Pilot pesawat jenis T-50i Golden Eagle yang jatuh di Dukuh Ngrawoh, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora dipastikan meninggal dunia. Diduga pesawat meledak sehingga jenazah dalam kondisi tidak utuh. Saat ini, jenazah sudah dievakuai oleh petugas.
Lettu Pnb Allan Safitra Indra (Foto by: realita.co).

Kradenan, BLORANEWS – Lettu Pnb Allan Safitra Indra, Pilot pesawat jenis T-50i Golden Eagle yang jatuh di Dukuh Ngrawoh, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora dipastikan meninggal dunia. Diduga pesawat meledak sehingga jenazah dalam kondisi tidak utuh. Saat ini, jenazah sudah dievakuai oleh petugas.

Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Andy Soelistyo, mengatakan, di sekitar lokasi ditemukan beberapa bagian potongan tubuh yang diduga jasad sang pilot.

“Saya melihat langsung kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak, jadi tidak bisa mengidentifikasi secara lengkap. Tapi beberapa bagian sudah kita amankan dan kita jadikan satu di kantong jenazah,” jelasnya.

Dandim memastikan, awak pesawat hanya ada satu orang. Yaitu Lettu Pnb Allan Safitra Indra. Kantong jenazah mulai dibawa dan diamankan sementara waktu. Karena kondisi medan yang sulit dan sangat gelap, evakuasi terpaksa dihentikan sementara pada sekitar pukul 02.00.

Dalam proses evakuasi tersebut, petugas juga membersihkan dan mengumpulkan serpihan pesawat. Evakuasi juga dibantu pihak Lanud Iswahjudi yang turun secara maksimal.

“Kami bersama Polres Blora, BPBD dan Basarnas berusaha membatu semaksimal mungkin. Melaksanakan sterilisasi lokasi memasang garis polisi dan membantu kantong-kantong jenazah untuk turun ke bawah. Untuk serpihan pesawat berhasil dikumpulkan untuk lebih lanjut nanti biar pihak Lanud Iswahjudi yang memberikan keterangan,” tambahnya.

Diketahui bersama, Pesawat jenis T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora Senin (18/7/2022). Tepatnya di sekitar pertapaan Eyang Suro Nginggil. Atau biasa disebut Pendhito Gunung Kendheng.

Pesawat yang terbang dari Lanud Iswahjudi itu lost contact sekitar pukul 18.24. Pesawat yang dipiloti oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indra itu hancur berkeping-keping. Pesawat hilang kontak setelah melakukan take off dari Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur pukul 18.24. Lost contact sekitar 19.25 saat menjalankan misi Night Tactical Intercept.

Pesawat jenis T-50i Golden Eagle ini jatuh di dekat pertapaan itu sekitar pukul 19.00. Disekitar hutan. Sekitar 2 KM dari pemukiman warga. Dari hasil foto yang tersebar, serpihan pesawat nampak hancur. Mulai dari ekor pesawat dan roda pesawat.

Pesawat jenis T-50i Golden Eagle sendiri merupakan pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika-Korea. Pesawat ini dikembangkan Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin. Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.

Pesawat T-50i ini mengandalkan tenaga dari mesin General Electric F404-GE 102 dengan daya dorong 1.770 pound dan after burner 11 ribu pound dengan tenaga mil power. Pesawat dengan panjang 43 kaki, lebar sayap 31 kaki, dan tinggi 16 kaki ini memiliki kecepatan maksimal 1.5x kecepatan suara atau 1.600 kilometer per jam dengan berat sekitar 14 ton. Kapasitas persenjataan 10.500 pon atau sekitar lima ton dengan misi multirole.

T50i Golden Eagle bisa terbang dengan ketinggian 55 ribu kaki, seperti pesawat tempur F16 buatan Amerika Serikat. Kapasitas persenjataan 5 ton dan dilengkapi canon gatling internal 3 laras General Dynamics 20mm. Dengan spesifikasi ini, pesawat tempur T-50i mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit. (sub)