Randublatung, BLORANEWS – Jasiran (54), seorang petani asal Desa Temulus, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora tewas tersambar petir saat daud (mencabut bibit padi, red) di sawah, pada Jumat Siang sekira pukul 13.30 WIB.
Selain Jasiran, seorang petani lainnya bernama Jadi (58) juga turut tersambar petir. Namun Jadi masih terselamatkan dan kini sedang dirawat di Puskesmas Randublatung.
Kapolsek Randublatung, AKP Les Pujianto melalui Kanit Reskrim, Aiptu Prayitno menjelaskan, awalnya sekira pukul 12.30 WIB para korban bersama 8 orang lainnya sedang bekerja di sawah untuk Daud. Namun sekitar pukul 13.30 WIB hujan deras turun disertai petir.
“Keduanya tersambar petir pada saat bersamaan. Namun naas, Jasiran harus menghembuskan nafas terakhir di tempat kejadian. Sedangkan Jadi hanya mengalami luka ringan, saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di IGD Puskesmas Randublatung,” jelasnya.
Sementara itu, Jiman selaku saksi mata menceritakan, saat mereka (korban, red) fokus berkerja, tiba-tiba kilat disertai suara menggelegar menyambar tepat disebelahnya.
“Saya kaget setengah mati, telinga saya budek. Yang membuat saya shock, teman saya langsung meninggal dunia,” pungkas lelaki paruh baya itu. (Kin)