fbpx

SERAPAN RENDAH, DPRD BLORA SOROTI ANGGARAN COVID

Kantor DPRD kabupaten Blora
Kantor DPRD kabupaten Blora.

Blora – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah  Kabupaten Blora turut menyoroti rendahnya penyerapan anggaran covid -19, DPRD mengundang seluruh OPD terkait penanganan Covid-19, rapat dipimpin oleh Wakil ketua DPRD, Siswanto.

Sejumlah legislator turut hadir dalam rapat tersebut, antara lain Moh. Sahari, H.M. Warsit, Munawar, Lina Hartini, Agus Untoro, Ir Siswanto dan Iwan Krismiyanto.

“Jumlah kematian akibat Covid-19 yang melonjak drastis dalam sebulan belakangan ini. Terutama sepekan terakhir ini, ada 400 lebih nakes terpapar. Melebihi Kudus yang sekitar 300 an. Anggaran penanganan Covid 19 untuk tahun 2021 sebesar Rp 72 Milyar. Baru cair Rp 15 Milyar,” ucap Siswanto dalam rapat yang digelar di Pendopo DPRD Blora. (13/07)

Siswanto menyampaikan apresiasinya terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Blora, sekaligus mengkuatirkan Kesehatan Nakes dan relawan.

“Pak Bupati Arief Rohman dan Wabup Tri Yuli Setyowati beserta jajaran sudah bekerja keras dan cerdas. Semoga semua tertangani dengan cepat dan tuntas, Kami khawatir nakes dan relawan ini menangani terus, terus, dan terus, kemudian imunnya turun dan akhirnya ikut terpapar Covid-19,” ucapnya.

DPRD juga menyoroti terkait ketersediaan oksigen di Blora yang semakin menipis, menurutnya Harga oksigen naik 2-3 kali lipat, padahal harga sudah ada dalam Perbup tentang standarisasi harga.

“Termasuk Insentif Nakes April hingga Juli belum terbayarkan. Sebab anggaran insentif Nakes habis sampai Mei kemarin” imbuhnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat mengaku saat ini semua obat Covid di apotik memang habis. Mereka tidak berani beli karena harganya diatas HET. Kalaupun dibeli Apotik tidak bisa menjualnya, sebab harus sesuai HET. 

Lanjut Edi, untuk oksigen, pihaknya terus mengambil oksigen hingga ke luar daerah. Untuk stok sampai saat ini masih aman, mulai Klaten, Semarang, Gresik dan lainnya. 

“untuk obat, kita bisanya beli lewat aplikasi. Tapi tetap tidak bisa maksimal, Setiap hari kita berangkat bergantian untuk mengambil oksigen. harus antri juga,” imbuhnya.

Terkait insentif Nakes, Minggu-Minggu ini diperkirakan akan cair semuanya. Untuk nominalnya tidak hafal.

“Mayoritas sudah kebayar yang 2021. Kesalahan bukan di kita (DKK- red). Permasalahannya ada di puskesmas, karena saat ini masih sibuk untuk melayani masyarakat,” pungkasnya. (Jyk)