fbpx

SIRENE KUNO DI BLORA, DULU TANDA BAHAYA SEKARANG TANDA BUKA PUASA

Kasubbag Rumah Tangga Setda Kabupaten Blora, Sukardji, menunjukkan sirene penanda buka puasa

Blora- Sebuah sirene kuno di Blora yang terletak di sebelah barat Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora menjadi penanda datangnya waktu buka puasa. Ternyata, di jaman perjuangan kemerdekaan dulu, sirene ini berfungsi sebagai peringatan tanda bahaya.

Kasubbag Rumah Tangga Setda Kabupaten Blora, Sukardji, menunjukkan sirene penanda buka puasa

Kasubbag Rumah Tangga Setda Kabupaten Blora, Sukardji mengatakan, sirene yang memiliki lengkingan nyaring tersebut merupakan peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Menurut dia, sirene ini digunakan Belanda untuk memperingatkan saat musuh datang.

“Sejak saya masih kecil, tiang ini sudah ada. Kata orang-orang dulu ini peninggalan jaman Belanda yang digunakan sebagai tanda kalau ada musuh datang,” ucap Sukardji seperti dikutip RMOL Jateng, Kamis (09/05).

Ketika Indonesia sudah merdeka, sirene ini ditinggalkan begitu saja oleh tentara kolonial. Akhirnya, sirene ini mulai dipakai untuk penanda datangnya waktu berbuka. Menurut Sukardi, sirene sebagai penanda buka puasa ini dimulai sekitar tahun 1979.

“Dulu kan pakainya mercon (petasan) tapi karena sempat terjadi kebakaran, terus para ulama-ulama Blora mengusulkan untuk memakai sirine saja. Jadi sekitar tahun 1979 sirine ini baru difungsikan untuk penanda buka puasa,” pungkasnya.

Tiang sirine penanda buka puasa memiliki tinggi sekitar 15 meter terbuat dari besi. Bagian atas tiang berbentuk bulatan yang didalamnya berisi kumparan. Butuh daya 16 ribu volt untuk membunyikan sirine ini. Radius suara yang dihasilkan bisa mencapai 15 kilometer.

Namun seiring usianya yang sudah tua, kini radius suaranya tinggal mencapai 5 kilometer. Lebih lanjut, Sukardjo mengatakan, perawatan rutin dilakukan satu Minggu sekali sebelum sirine ini difungsikan. Hal ini mengingat sirine ini rentan rusak karena faktor usia.

Selain difungsikan sebagai tanda berbuka puasa, sirine ini juga dibunyikan saat moment-moment penting lainnya seperti upacara tujuh belas agustusan dan tahun baru. Biasanya petugas satpol PP lah yang membunyikan sirine tersebut. (spt)