Banjarejo – Kesenian Leang Leong umumnya berkembang di daerah yang memiliki tradisi Tionghoa yang kuat. Tidak demikian dengan Leang Leong Gedongsari, kesenian ini justru berkembang di daerah pemukiman pribumi.
Ketua komunitas Leang Leong Gedongsari, Sunardi (45) dengan bangga menunjukkan bahwa kesenian Leang Leong saat ini bukan hanya milik komunitas Tionghoa semata.
“ Leang Leong ini berbeda mas. Leang Leong biasanya identik dengan orang Cina. Sedangkan Leang Leong Gedongsari ini dimainkan orang Jawa asli,” ujarnya, Rabu (04/07).

Sunardi menambahkan, para pemain Leang Leong Gedongsari ini belajar secara otodidak karena tidak ada satu pun pemain yang memiliki latar belakang budaya Tionghoa.
“Para pemain ini belajar sendiri (otodidak -red). Mulai dari belajar musiknya, belajar tariannya dan lain-lain. Kalau Leang Leong yang lain, dimainkan oleh orang Tionghoa yang pasti tahu betul tentang budaya mereka,” lanjutnya.
Meski sepenuhnya dipelajari secara otodidak, penampilan Leang leong Gedongsari ini cukup menarik perhatian warga setempat. Bahkan, cukup dikenal di Kecamatan Banjarejo.
“Beberapa tahun terakhir, kita sering tampil di acara-acara warga. Baik acara hajat warga maupun acara yang diselenggarakan pemerintah desa. Tiap acara pawai 17 Agustus, kita pasti tampil,” pungkasnya.
Reporter : M Rosyidi