Blora, BLORANEWS.COM – Suasana Karnaval Budaya Kecamatan Randublatung, Rabu (20/8/2025), makin semarak ketika rombongan siswa SMK PSM Randublatung tampil membawakan drama kolosal Legenda Roro Jonggrang.
Pentas ini bukan hanya suguhan seni, tetapi juga sarana menanamkan pesan cinta tanah air dan penghargaan terhadap budaya lokal. Berkat penampilan memukau, mereka berhasil meraih juara pertama kategori SMA/SMK.
Sekitar 70 siswa terlibat dalam pertunjukan yang memadukan seni drama, tarian tradisional, musik lesung, hingga arak-arakan gunungan wayang.
Karakter legendaris seperti Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso, dan Buto Candi dihadirkan dengan tata busana yang detail.
Sementara denting lesung dan aksi rakyat jelata di panggung menambah kekayaan visual sekaligus menggambarkan kehidupan masyarakat tempo dulu.
Kisah yang dibawakan sarat pesan moral: cinta dan keteguhan tidak boleh dicampuri tipu daya. Cerita rakyat itu pula yang melatarbelakangi berdirinya Candi Prambanan, warisan budaya dunia.
Kepala SMK PSM Randublatung, Mulyono, S.Pd, menilai kegiatan ini sebagai pendidikan karakter sekaligus wahana ekspresi siswa.
“Karnaval budaya ini melatih keberanian sekaligus kreativitas anak-anak. Mereka belajar tidak hanya di kelas, tetapi juga lewat karya nyata yang bermanfaat. Saya bangga, mereka bisa tampil luar biasa sekaligus membawa pesan semangat kemerdekaan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Panitia Karnaval, Sunari, S.Pd.I, yang menekankan pentingnya kembali pada budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
“Apa yang dipentaskan anak-anak ini membuktikan bahwa melestarikan budaya bisa dilakukan lewat pendidikan. Penampilan mereka tidak hanya hiburan, tetapi juga memperkuat jati diri generasi muda,” tuturnya.
Sementara itu, Ariel, pemeran Bandung Bondowoso, mengaku bangga bisa tampil di hadapan masyarakat.
“Senang sekali bisa ikut melestarikan budaya lewat karnaval. Terima kasih pada guru-guru yang mendukung kami. Ini pengalaman berharga,” katanya.
Penampilan siswa SMK PSM Randublatung ini dinilai sebagai langkah kreatif di tengah dominasi budaya populer global.
Melalui moto sekolah, “Berprestasi dengan Akhlak, Santun dalam Bersikap, Unggul dalam Keahlian”, pihak sekolah menegaskan komitmen untuk terus mendorong siswa tidak hanya berprestasi, tetapi juga menjadi pelopor pelestarian budaya. (Jyk)






