Karanganyar- Seorang santri bernama Muhammad Muarif (15) asal Dusun Karangrowo RT 08 RW 01 Desa Bandungrojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora meregang nyawa lantaran tertabrak kereta api (KA), Selasa (26/11).

Diketahui, bocah yang merupakan santri di sebuah pesantren wilayah Kebakramat Kabupaten Karanganyar ini meninggal dunia tertabrak KA Sancaka, saat melintas di jalur kereta api tanpa palang pintu. Saat ini, jenazah korban sedang dalam perjalanan menuju rumah duka.
“Jenazah sedang dalam perjalanan. Kita masih menunggu di rumah duka,” terang Kades Bandungrojo, Nurudin.
Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, kecelakaan terjadi ketika korban bersama seorang rekannya melintas dari arah timur menuju arah Grompol melalui perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Keduanya mengendarai Yamaha Alfa Nopol AD 5441 KE untuk menuju ke pesantren.
Setibanya di lokasi tersebut, motor yang dikendarai korban mendadak mati. Rekan korban berusaha menarik sepeda motor dari atas rel. Sayangnya, dari arah selatan melintas kereta api Sancaka jurusan Jogjakarta – Surabaya.
Korban yang masih berusaha menyelamatkan sepeda motor akhirnya ikut tertabrak kereta api. Rekannya menyaksikan saat korban terpental hingga beberapa meter, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia dan sepeda motor rusak bagian depan.
“Teman korban yang mengetahui kejadian itu berlari pulang dan menangis. Beberapa warga langsung melakukan evakuasi dan lapor ke sejumlah petugas,” terang Kapolres Karanganyar AKBP Catur Gatot Effendi melalui Wakapolsek Kebakramat Iptu Darsito. (jyk)