fbpx

TIGA NAPI TEWAS USAI TENGGAK KOPI DICAMPUR HAND SANITIZER

Rutan Kelas IIB Blora

Blora- Tiga narapidana Rutan Kelas IIB Blora tewas usai menenggak kopi yang dicampur dengan hand sanitizer. Ketiganya yakni berinisial AS, RA dan MA.

Kepala Rutan Kelas IIB Blora, Dedy Cahyadi mengungkapkan, pada hari Senin (21/06) pihaknya membagikan obat-obatan, masker dan vitamin, dan hand sanitizer sebagai upaya membatasi dan mengantisipasi persebaran virus Covid-19 di rutan.

“Nah ini terjadi di salah satu blok yang isi lebih kurang 30 orang, tapi tidak semua orang menggunakan. Ada kurang lebih 13 orang yang minum. Hand sanitizer dicampur kopi, madu, obat masuk angin. Informasi awal yang kita gali dari mereka itu mereka mencampur itu diminum bergilir teman-teman sekamarnya,” ungkapnya.

Dedy menambahkan, kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh komandan kontrol malam pada Rabu (24/06) pukul 21.00 WIB yang mengetahui adanya warga binaan yang kelihatan lemas dan sakit. Selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada dirinya.

“Melihat kondisi warga binaan di blok itu lemas, ditanya kenapa ini, terus dilihat seperti sakit, akhirnya langsung menghubungi kami, saya dan kepala keamanan datang mengecek langsung sambil koordinasi dengan dokter saya di jakarta kala ada yang seperti ini harusnya seperti apa, saran beliau itu harus tim dokter yang menangani,” imbuhnya.

Dikatakan Dedy, awalnya hanya satu orang saja yang dirujuk yakni AS yang dibawa ke RSUD Dr. R. Soetijono Blora sekitar pukul 21.10 WIB. Dan sekitar pukul 00.00 WIB korban tidak dapat diselamatkan.

“Kalau diagnosa dokter yang bersangkutan itu ada Tetanus di giginya. Mungkin bisa jadi merujuknya di situ,” kata Dedy.

Kita juga sempat menghubungi pihak keluarga pada saat akan merujuk korban. Dan paginya pukul 07.30 WIB kita langsung mengantar ke rumah duka di Randublatung  bersama dua anggota.

“Ketika kami di jalan itu dapat informasi ada dua lagi yang mengalami kondisi yang sama. Dicari beberapa rumah sakit tutup, Alhamdulillah satu dapat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan yang satu di Rembang,” terangnya.

Untuk yang dirawat di PKU Muhammadiyah yakni RA kemudian yang di Rumah Sakit Rembang itu MA. Lagi-lagi keduanya juga bernasib sama tak dapat diselamatkan.

“Sampai hari ini ada tiga yang kondisinya memang tidak stabil tapi sudah dicek tadi ada satu yang perlu perawatan,” pungkasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Setiyanto belum belum bisa berkomentar banyak mengenai kejadian yang menewaskan tiga napi tersebut, pasalnya pihaknya pagi tadi  baru melakukan olah TKP.

“Kami masih lidik melakukan pengembangan, karena baru saja melakukan olah TKP di sana. Sementara pengakuan yang kami terima dari pihak yang bersangkutan meracik hand sanitizer sama vitamin sama kopi,” tandas Setiyanto. (Jyk)