Blora– Viralnya postingan sekelompok orang berseragam Kokam Pemuda Muhammadiyah membentangkan bendera bertuliskan kalimat tauhid, di lokasi upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten sempat membuat situasi memanas.
Pasalnya, secara sekilas bendera tersebut menyerupai bendera organisasi massa (Ormas) terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Postingan tersebut semakin gencar diperbincangkan lantaran diposting di hari kemerdekaan, Sabtu (17/08) malam.
Postingan yang diunggah pada grup FB Blora Update oleh akun bernama Abu Ufawauma tersebut dibagikan berkali-kali sehingga terkesan provokatif. Panitia HUT Kemerdekaan RI ke- 74 tingkat Kabupaten Blora, mengaku tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut.
“Kami dari panitia tidak mengetahui kejadian itu. Coba kami cek apakah foto itu saat upacara atau pas di luar acara. Kami akan koordinasikan dengan panitia yang lain,” terang Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, Komang Gede Irawadi, yang juga panitia HUT RI ke- 74 tingkat Kabupaten Blora, Minggu (18/08).
Klarifikasi PD Pemuda Muhammadiyah Blora
Di hari yang sama (18/08), Bloranews.com mencoba mendapatkan klarifikasi dari Pengurus Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Blora terkait para pria berseragam Kokam yang membentangkan bendera tauhid tersebut.
“Bendera itu ‘kan bendera kebanggaan umat Islam. Yang pasti bukan bendera HTI yang dilarang di negara kita. Tidak ada hubungannya antara Kokam dengan HTI,” terang Ketua PD Pemuda Muhammadiyah, Muh. Saifudin.
Hal senada disampaikan Ketua PD Muhammadiyah Blora, Ngastoyo. Pihaknya memastikan, pembentangan bendera tauhid di lokasi upacara tersebut merupakan ekspresi relijiusitas semata, dan tidak ada maksud lain.
“Itu hanya rasa cintanya kepada Allah dan Rasulullah. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan bendera yang lain. Sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah. Pimpianan Muhammadiyah termasuk pendiri NKRI,” tegas Ngastoyo.
Meski demikian, perbincangan warganet Blora terkait pembentangan bendera tauhid di lokasi upacara kemerdekaan itu masih gencar terjadi. Aparat yang berwajib bahkan sampai mengirim pesan singkat kepada admin grup FB tersebut dan meminta postingan terkait hal itu dihapus.
Akhirnya, hari ini (19/08) PD Muhammadiyah Blora secara resmi mengeluarkan klarifikasi terkait postingan tersebut. Diharapkan, polemik terkait hal ini dapat segera mereda.
Klarifikasi tersebut ditandatangani oleh Ketua Bidang Kokam Nurul Mukminin, Sekretaris Eko Krisyanto, dan diketahui oleh Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Blora, Muh Saifuddin. (jay)